Sementara itu, Asosiasi Profesional Sudan (SPA), kelompok politik pro-demokrasi utama negara itu, menyebut jika langkah militer sebagai kudeta.
"Kami mendesak massa untuk turun ke jalan dan menduduki mereka, menutup semua jalan dengan barikade, melakukan pemogokan buruh umum, dan tidak bekerja sama dengan para putschist dan menggunakan pembangkangan sipil untuk menghadapi mereka," kata SPA dalam sebuah pernyataan.
Kantor berita Reuters dan AFP melaporkan pengunjuk rasa mulai turun ke jalan sebagai tanggapan atas seruan SPA. Beberapa diantaranya membawa bendera nasional dan membakar ban.