Ketika hendak memandikan jenazah, diketahui kondisi jasad korban yang mengenaskan, wajahnya lebam berdarah nyari sulit dikenali dengan banyaknya luka mulai dari mata keluar darah, pipi lebam, tangan luka gosong dan hidung mengeluarkan darah.
6. Panitia Disebut Ketakutan
Menurut yang disampaikan oleh kepala dusun setempat, ekspresi utusan panitia tersebut sangat ketakutan dan terkesan tidak berani terbuka bahwa sebenarnya korban telah meninggal dunia.
Atas temuan kejanggalan-kejanggalan tersebut, BEM UNS mengutuk keras segala hal yang berhubungan dengan kekerasan. Mereka mendesak rektor untuk segera membekukan Unit Kegiatan Mahasiswa (Menwa) selama proses penyelidikan.
"Kami dari BEM UNS mengutuk keras segala hal yang berkenaan dengan kekerasa, utamanya yang terjadi terhadap mahasiswa UNS," tulis BEM UNS.
"Kami mendesak rektor UNS, Jamal Wiwoho untuk mengeluarkan surat keputusan tentang dibekukannya Unit Kegiatan Mahasiswa (Menwa) UNS untuk sementara waktu sampai adanya putusan pengadilan yang dinyatakan final dan berkekuatan hukum tetap," lanjut pernyataan resmi BEM UNS.
Terakhir, BEM UNS juga meminta pihak kampus untuk transparan dalam mengusut kasus kematian Gilang.
"Pihak kampus harus melakukan transparansi terhadap proses hukum yang sedang berjalan serta yang terakhir mengajak seluruh mahasiswa UNS untuk mengawal bersama jalannya proses hukum hingga selesai," pungkas BEM UNS.
Baca Juga: Videonya Viral, Mahasiswa yang Berkelahi di UIN Raden Intan Lampung Lapor Polisi