Teknologi Jerman Masih Terus Dipakai di Mesin Kapal Perang Cina

Selasa, 09 November 2021 | 13:37 WIB
Teknologi Jerman Masih Terus Dipakai di Mesin Kapal Perang Cina
DW

"Ada area abu-abu di sana," ujar Siemon Wezeman dari SIPRI.

Embargo senjata ibarat macan ompong

Pada tahun ini, Angkatan Laut Cina mengoperasikan lebih banyak kapal perusak jenis Luyang III. Kapal di kelas ini dilengkapi dengan rudal jelajah dan rudal dari permukaan air ke udara.

Sebelumnya, menyusul pembantaian mahasiswa dan demonstran pada protes di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989, Uni Eropa (UE) memberlakukan embargo senjata tetapi dengan efek mengikat yang terbatas.

Sebastian Rossner, seorang pengacara dan pakar ekspor yang berkantor di kota Köln, Jerman, mengatakan kepada penyiar publik ARD bahwa: "Karena embargo senjata UE terhadap Cina tidak diputuskan secara resmi sesuai perjanjian Eropa, ekspor mesin kapal jenis tertentu masih diizinkan untuk angkatan laut Cina."

"Jika ingin mengubah ini, UE harus mengubah Peraturan Penggunaan Ganda atau secara resmi memberlakukan embargo senjata," tambahnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Cina secara agresif menegaskan klaim teritorial atas pulau-pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

Langkah ini meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa.

Bahkan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pernah memperingatkan tentang "dinamika persenjataan yang meningkat pesat" di kawasan Indo-Pasifik.

Baca Juga: Pakistan Datangkan Kapal Perang Terbesar Dan Tercanggih Buatan China, Namanya PNS Tughril

Pada bulan Agustus, kapal perang Jerman yakni Bayern berangkat dari Wilhelmshaven menuju kawasan Indo-Pasifik dalam perjalanan laut yang diperkirakan menempuh waktu enam bulan.

Jerman berusaha untuk memperkuat kehadirannya di wilayah ini, dan pemberhentian kapal tersebut di Cina dimaksudkan untuk membantu meredakan ketegangan di antara armada angkatan laut. ae/pkp

REKOMENDASI

TERKINI