Jubir Kominfo: Waspadai Berita dengan Judul Provokatif

Selasa, 16 November 2021 | 09:00 WIB
Jubir Kominfo: Waspadai Berita dengan Judul Provokatif
Ilustrasi berita. (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

·         Tes Swab Dapat Menggores Amigdala dan Dilakukan di Zaman Mesir Kuno untuk Membuat Budak Menjadi Patuh (10 November 2021)

“Faktanya, seluruh berita tersebut adalah menyesatkan dan masuk dalam kategori hoaks,” tegasnya.

Dedy menyatakan, masyarakat juga dapat berpartisipasi dengan mengadukan konten yg melanggar, ke situs https://www.aduankonten.id/ atau melayangkan e-mail ke aduankonten@mail.kominfo.go.id.

Pemerintah terus berusaha meminimalisir dan melawan hoaks terkait pandemi Covid-19. Untuk mendukungnya, masyarakat dapat membantu dengan cara tidak meneruskan berita menyesatkan dan provokatif, yang mendorong kita untuk membuka dan menyebarkannya.

Pada kesempatan tersebut Dedy mengutarakan langkah-langkah untuk mengidentifikasi hoaks.

“Curigai berita dengan judul provokatif dan clickbait, jika judulnya meragukan jangan langsung disebarkan,” ujarnya.

Selain itu, ia meminta warga mencermati alamat situs yang menjadi sumber pemberitaan karena banyak situs berita palsu yg tidak kredibel. Masyarakat juga dapat memeriksa sumber pernyataan dan mengecek lagi siapa yg memberikan pernyataan, apakah perwakilan pemerintah, lembaga kredibel, atau para ahli.

Dedy juga menyarankan masyarakat mengikuti kanal-kanal pemberitaan dan media sosial institusi resmi baik, serta mengecek ulang foto/video/gambar yang didapatkan. Caranya, dengan mencari ulang foto tersebut di mesin pencari, sehingga teridentifikasi dari mana asalnya.

“Pandemi masih ada, virusnya masih mengintai kita. Tapi dengan vaksinasi, masker dan disiplin protokol kesehatan, kita akan dapat menekan risiko serendah mungkin. Pemerintah bekerja keras memulihkan kesehatan dan perekonomian di masa pandemi. Mari kita dukung dengan mengidentifikasi, melawan dan tidak menyebarkan hoaks,” tutup Dedy.

Baca Juga: Kejar Cakupan Vaksinasi Covid-19, Pemerintah Diminta Pakai Strategi 'Lebih' Memaksa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI