Negara ini sedang mengalami masa perubahan besar yang ditandai dengan penulisan ulang konstitusi.
Sekitar 80% pemilih mendukung langkah tersebut dalam referendum yang dianggap sebagai kemenangan bagi gerakan protes 2019. Protes-protes itu dipicu oleh kenaikan biaya transportasi umum, tetapi berkembang menjadi kecaman umum tentang gaji yang rendah, layanan publik yang buruk, dan ketidaksetaraan yang tinggi.
Puluhan orang tewas dalam bentrokan di jalanan dengan polisi. Pada bulan Mei tahun ini, sebuah badan independen terpilih mulai merancang konstitusi baru, dengan didominasi oleh kandidat yang berhaluan kiri.
Meskipun memiliki salah satu ekonomi terkuat di Amerika Selatan, Cile mengalami pukulan keras akibat pandemi virus corona.
Pengangguran meningkat dan banyak yang menuntut lebih banyak bantuan sosial dan subsidi, dengan banyak kebijakan neoliberal era Pinochet yang sebagian besar tidak tersentuh selama beberapa dekade.
Presiden Sebastian Pinera, yang tidak mencalonkan diri untuk pemilihan kembali, memberikan suaranya di pagi hari dan meminta warga Cile untuk pergi ke bilik suara. "Semua suara penting. Datang dan pilih," katanya. "Kita mampu menyelesaikan perbedaan kita dengan cara damai." pkp/ha (AP, AFP)
