"Saya datang ke sebuah daerah, ada mural dihapus. Rame. Wah Presiden yo urusan, urusan mural, oh urusan mural aja ngapain sih? Wong saya dihina, saya dimaki-maki, difitnah udah biasa. Ada mural aja takut. Ngapain?," ujarnya.
"Baca ini, hati-hati. Ini kebebasan berpendapat, tapi kalau menyebabkan ketertiban masyarakat di daerah menjadi terganggu, beda soal," ujar Jokowi melanjutkan.