Warga Australia Ceritakan Kisah Jadi Target Penipuan Investasi Kripto

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 08 Desember 2021 | 15:48 WIB
Warga Australia Ceritakan Kisah Jadi Target Penipuan Investasi Kripto
Ilustrasi bitcoin, salah satu mata uang kripto (pixabay.com)

Salah satunya adalah, Melanie Chapman, wanita yangdidiagnosis menderita sklerosis ganda sejak usia 25 tahun.

Selama lebih dari 20 tahun, dia menjalani kehidupan mandiri.

Namun awal tahun ini dia dihubungi seseorang yang menyebut dirinya Peter dan mengaku berasal dari bank tempat Melanie menabung.

Peter menyampaikan telah terjadi pelanggaran keamanan di rekening bank Melanie sehingga membutuhkan akses untuk membantu memperbaikinya.

Melanie sudah tidak begitu ingat lagi kejadiannya, namun mengaku berbicara dengan Peter beberapa kali.

Dia kemudian tahu tabungannya telah hilang dari rekening bank yang jarang dia akses.

Setelah meminta bantuan saudaranya bernama Sean, Melaine menemukan sejumlah transaksi aneh di rekeningnya.

Misalnya, uang warisan AU$50.000, atau lebih dari Rp500 jutadari mendiang ibunya sudah hilang.

Sean memeriksa surat-surat elektronik milik Melanie dan menemukan adanya akun 'cryptocurrency' atas nama Melanie di perusahaan CoinSpot.

Baca Juga: Harga Properti Virtual Capai Triliunan, Prospek Kripto dan Metaverse Makin Cerah?

Coinspot adalah pertukaran 'cryptocurrency' terbesar di Australia dengan layanan ke 320 mata uang digital yang berbeda.

Para penipu menggunakan akun CoinSpot untuk menarik tabungan Mel dari beberapa rekeningnya di bank yang sama.

"Selama delapan hari berturut-turut dari mereka mentransfer AU$8.000setiap malam."

Sean meminta seorang ahli komputer untuk memeriksa rekening Melanie.

"Ternyata penipu memasang perangkat lunak akses jarak jauh ke telepon Melanie," katanya.

"Para penipu mengiriminya link yang menyebutkan 'Klik di sini, karena Anda mungkin sudah ditipu, kami akan membantu'," tambah Sean.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI