Suara.com - Setiap Nabi dan Rasul selalu diberikan mukjizat yang luar biasa oleh Allah SWT untuk berdakwah dijalan-Nya. Hal ini tidak terkecuali dengan mukjizat Nabi Ibrahim AS yang memiliki mukjizat yang luar biasa.
Nabi Ibrahim AS merupakan Nabi ke-6 dari 25 Nabi dan Rasul yang wajib diimani oleh umat Islam. Nabi Ibrahim AS juga dikenal sebagai Ulul Azmi yang merupakan julukan dari Nabi dan Rasul yang memiliki ketabahan yang luar biasa. Simak berikut mukjizat Nabi Ibrahim AS
Selain itu, Nabi Ibrahim AS juga dijuluki sebagai Abul Anbiya atau Bapak Para Nabi. Lantas apa saja mukjizat Nabi Ibrahim AS dari Allah SWT? Simak ulasannya berikut ini.
Mukjizat Nabi Ibrahim AS
1. Mengeluarkan madu dari jarinya
Kala itu, Raja Namrud diberitahu oleh peramal akan datang seorang laki-laki yang dapat membuat dirinya akan mati ditangannya. Kemudian Raja Namrud memerintahkan kepada pasukannya untuk membunuh seluruh anak laki-laki yang baru lahir.
Mengetahui hal itu, ibu Nabi Ibrahim AS memutuskan untuk membawanya ke sebuah gua dan meninggalkannya. Ketika kembali, sang ibu mendapati Nabi Ibrahim AS menghisap jari-jarinya yang mengeluarkan madu.
2. Tidak hangus dilahap api
Mukjizat Nabi Ibrahim AS yang banyak diketahui adalah tidak dapat terbakar oleh api. Sebelum dirinya dibakar oleh Raja Namrud, Nabi Ibrahim AS menghancurkan seluruh berhala dan menyisakan satu patung yang paling besar.
Baca Juga: 5 Nabi Ulul Azmi dan Kisah Teladannya yang Patut Diteladani
Mengetahui hal itu, Raja Namrud marah besar terhadap Nabi Ibrahim AS dan memutuskan untuk membakarnya secara hidup-hidup. Namun, Nabi Ibrahim AS memohon pertolongan dengan berdoa kepada Allah SWT.
Sebagaimana telah ditercantum dalam Al-Quran surat Al-Anbiya’ ayat 69 yang berbunyi, “Quln y nru kn bardaw wa salman 'al ibrhm”
Artinya: “Kami (Allah) berfirman, ‘Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!” (QS. Al-Anbiya' ayat 69)
3. Membuat pasir menjadi makanan
Nabi Ibrahim AS dapat membuat pasir menjadi makanan setelah seluruh kaumnya kesulitan untuk mendapatkan makanan. Hal itu dilatarbelakangi oleh Raja Namrud tidak memberikan makanan kepada orang yang tidak menyebut dirinya sebagai Tuhan.
Nabi Ibrahim AS yang dilanda kesulitan makanan kemudian datang ke Raja Namrud. Namun tujuannya adalah dengan menjawab bahwa Tuhan semesta alam hanyalah Allah SWT.