"JK: Sumber segala kekacauan adalah Buzzer. Jelas ?," cuit Said Didu.
Sebelumnya dijelaskan oleh Mohammad Rinaldi Camil seorang Research Associate, Centre for Innovation Policy and Governance dalam The Coversation bahwa buzzer sendiri juga disebut dengan pendengung.
Pendengung atau buzzer merupakan individu atau akun yang memiliki kemampuan amplifikasi pesan yang bergerak atas dasar motif bayaran dan sukarela.
"Definisi ini kami simpulkan dari asal muasal kata buzz, yang merupakan suara rendah yang dihasilkan terus-menerus oleh lebah," tulisnya.
Di Indonesia, Buzzer mulai ada sejak tahun 2009 untuk promosi merek dan produk di media sosial. Namun belakangan merambah ke dunia politik.