Menurut ilmuwan dan epidemiolog, Florona bukan nama varian baru virus Corona, melainkan hanya istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang terinfeksi influenza dan corona secara bersamaan.
Hal itu juga telah diungkapkan oleh seorang epidemilog dari Universitas Gadjah Mada, Bayu Satria Wiratama. Ia menyatakan bahwa Florona lebih merujuk pada infeksi bersamaan antara influenza dan Covid-19.
Florona merupakan sebutan dari ilmuwan yang menemukan. Florona juga bukan nama resmi dan bukan merupakan nama varian virus Covid-19 yang baru.
Varian virus corona yang saat ini menjadi variants of concern (VOC) menurut WHO, angara lain Alpha, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron. Sementara itu, varian yang masuk dalam kategori variants of interest (VOI), yaitu Lamda dan Mu. Florona bukan varian baru.
Israel menjadi negara pertama yang menemukan kombinasi infeksi ini. Israel juga masih mendalami lebih lanjut mengenai Florona. Tingkat keparahan yang ditimbulkan oleh orang yang terjangkit tergantung pada kondisi pasian dan penyakit penyerta.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi yang mengklaim bahwa ada varian baru dari virus Covid-19 bernama Florona adalah hoaks.
Narasi tersebut masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Baca Juga: Suntik Vaksin Moderna, Ketahui Sejumlah Efek Samping yang Bikin Susah Tidur!