Ganjar mengatakan, dirinya sengaja berkeliling ke rumah kader-kader PDIP untuk memberikan bantuan. Hal itu dilakukan sebagai tanda cinta dalam rangka memperingati hari lahir PDIP.
"Ini kan masi Bulan Januari, masih bulan kelahiran PDIP. Saya itu sering dapat masukan dari kawan-kawan tentang kondisi rumah kader yang tidak layak. Hari ini kita ketemu salah satu kader bernama mas Supali, dia tinggal bersama ibunya di rumah ini," katanya.
Rumah itu lanjut Ganjar memang tidak layak ditempati. Untuk itu, ia ingin membantu agar Supali dan ibunya bisa lebih nyaman tinggal di sini.
"Tadi juga ada ketua ranting kakinya dulu kecelakaan, maka butuh kaki palsu baru. Kawan-kawan kader menyampaikan sudah 15 tahun kaki palsunya tidak ganti, maka saya bantu," imbuhnya.
Dalam rangka ulang tahun PDIP lanjut Ganjar, ia peduli membantu kader-kader PDIP yang membutuhkan. Tak hanya itu, untuk masyarakat umum juga tetap diperhatikan dengan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH).
"Saya tadi bilang ke pak Kades, Camat agar yang sifatnya masyarakat umum silahkan diusulkan saja. Ada program RTLH baik yang bersumber dari pemprov, kabupaten/kota, bahkan dari CSR Baznas. Nanti kita selesaikan semuanya," pungkasnya.
Sementara itu, Supali mengatakan nekat mengirim video ke Ganjar karena melihat ada kader lain yang menolak. Ia yang merasa membutuhkan, memberanikan diri meminta bantuan ke Ganjar.
"Ya rumah saya saja seperti ini, terus kemarin ada bantuan dari pak Ganjar kan ditolak. Daripada ditolak, mending buat saya, saya masih butuh," ucapnya.
Supali tak menyangka Ganjar langsung merespon video itu. Ia datang ke rumahnya dan membantu sembako sekaligus memperbaiki rumahnya.
"Seneng, besok rumah saya jadi layak huni. Saya berharap, teman-teman pengurus partai lain, mari kita bangun solidaritas dan kebersamaan membantu sesama seperti Pak Ganjar," pungkas buruh serabutan yang menjadi kader PDIP sejak 2012 lalu itu.