Suara.com - Nilai realisasi investasi Surabaya, Jawa Timur menjadi yang terbesar kedua se-kabupaten/kota di Indonesia. Hal ini menjadi bukti kerja keras Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menggenjot sektor perekonomian.
Atas keberhasilan ini, Surabaya menerima penghargaan dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia (RI).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Jakarta, Rabu (16/2/2022).
"Surabaya menjadi kota/kabupaten nomor dua di Indonesia, yang sumbangsih investasinya besar. Totalnya sekitar Rp29,22 triliun," kata Wali Kota Eri Cahyadi, usai menerima penghargaan.
Ia menyatakan bersyukur, realisasi investasi Surabaya didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) hingga 90 persen, yakni Rp26,37 triliun. Ini menunjukkan bahwa minat investor Tanah Air masih tinggi dibanding Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp2,85 triliun.

"Ada 10 daerah yang mendapatkan penghargaan. Nomor dua tertinggi adalah Surabaya. Dari 10 daerah itu, akhirnya memenuhi target dari Presiden Joko Widodo untuk investasi yang masuk di Indonesia," ujarnya.
Penghargaan yang diterima Wali Kota Eri Cahyadi, baru pertama kali dilaksanakan oleh Kementerian Investasi/BKPM di masa pandemi Covid-19. Adapun indikator penilaian berdasarkan dari hasil capaian realisasi investasi setiap kabupaten/kota dan provinsi, yang mampu memenuhi target Presiden Joko Widodo.
Target investasi yang dicanangkan Presiden Jokowi bertujuan untuk menumbuhkan lapangan kerja di masa pandemi dan menghilangkan pengangguran, dengan diciptakannya Undang-undang (UU) Cipta Kerja. Di antara 10 kabupaten/kota di Indonesia yang berhasil memenuhi target Presiden Jokowi, salah satunya adalah Surabaya.
"Penghargaan baru tahun ini dilakukan di masa pandemi. Salah satunya yang menerima penghargaan adalah Surabaya, yang meski di masa pandemi dapat menghasilkan Rp29,22 triliun," jelas Eri.
Baca Juga: RTH di Kota Surabaya Capai 22 persen, Eri Cahyadi: Kualitas Udara Terus Meningkat
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyebutkan, nilai realisasi investasi di Kota Pahlawan pada tahun 2021 berasal dari beberapa sektor, mulai dari infrastruktur, transportasi, hotel, restoran, kesehatan hingga perdagangan. Dengan besarnya investasi PMDN yang masuk, ia yakin hal ini dapat memicu pergerakan ekonomi dan menumbuhkan lapangan kerja.
"Dengan investasi yang masuk ini, maka saya sampaikan, kita harus banyak padat karya yang melibatkan orang Surabaya, sehingga dengan investasi yang besar ini, seharusnya rakyat Surabaya bisa mendapatkan pekerjaan, pengangguran dan kemiskinan harus berkurang," tuturnya.
Tumbuhkan Ekonomi Kerakyatan
Wali Kota Eri Cahyadi optimistis, besarnya investasi yang masuk ke Surabaya mampu menumbuhkan ekonomi kerakyatan. Misalnya, hotel di Surabaya butuh sandal atau handuk, maka hal itu dapat dipenuhi dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Demikian pula dengan hadirnya rumah makan dan restoran. Kebutuhan sayuran diharapkan dapat disuplai dari tanaman hidroponik yang dibudidayakan oleh warga Surabaya.
Termasuk rumah sakit. Maka tenaga kerja atau kebutuhan laundry bisa dipenuhi dari warga Surabaya.
Eri mewajibkan setiap penanam modal di Surabaya untuk mendukung ekonomi kerakyatan. Artinya, setiap investasi baru yang masuk, harus dapat menumbuhkan lapangan kerja bagi warga Surabaya.