Sementara itu, hubungan politik kedua negara juga sangat baik. Tahun lalu, seperti yang Anda ketahui, menteri luar negeri kami mengunjungi Jakarta pada Juli. Sementara, Sekretaris Dewan Keamanan Jenderal Patricia juga mengunjungi Jakarta pada Desember. Mereka terlibat dalam diskusi yang sangat konstruktif. Mereka, keduanya, juga disambut hangat oleh presiden Anda. Kita berbagi banyak pandangan tentang situasi yang terjadi di dunia, dan juga tentang agenda global.
Kita bekerja sama selama keanggotaan tidak tetap Indonesia di Dewan Keamanan (PBB). Dan kita telah mencapai beberapa hasil yang signifikan dari upaya kita bersama. Kemudian, kita juga bekerja sama di berbagai organisasi internasional lainnya.
Sementara itu, sebelum COVID, kedua negara juga mencatat pertukaran wisatawan dalam jumlah yang sangat besar. Anda tahu bahwa pada 2019, kami mencatat 160.000 wisatawan Rusia pergi ke Bali. Dan saya bisa memastikan bahwa orang Rusia hanya menunggu waktu yang tepat untuk bisa datang ke Bali. Sekali lagi, jika Anda bertanya kepada orang Rusia tentang Indonesia, mereka akan menjawab 'Oh, Bali, tentu saja kami tahu. Itu adalah tempat yang indah'. Dan tentu saja Indonesia lebih menarik lagi.
Sementara itu, kami juga mencatat sekitar 700 siswa Indonesia belajar di Rusia. Pemerintah kami memberikan beasiswa, dan kami akan meningkatkan jumlahnya sebanyak 100 untuk tahun ini. Saya yakin akan ada banyak permintaan beasiswa untuk belajar di Rusia. Jadi, kami siap menerima lebih banyak mahasiswa Indonesia. Dan saya sangat yakin bahwa masa depan hubungan Indonesia dan Rusia sangat baik.
Rusia merupakan salah satu mitra dagang sekaligus sumber investasi Indonesia. Dan kedua negara telah sepakat untuk menghilangkan hambatan perdagangan untuk mencapai target volume perdagangan. Bagaimana perkembangan perjanjian perdagangan antara Rusia dan Indonesia?
Indonesia membukukan surplus perdagangan yang sangat besar dengan Rusia. Itu dapat dicapai berkat hubungan dagang yang sangat baik antara Indonesia dan Rusia. Namun, sejujurnya masih ada beberapa hambatan dari pihak Indonesia, dan kami sedang berusaha mengatasi hambatan itu bersama mitra Indonesia kami.
Kemudian, kami juga tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk memiliki zona perdagangan bebas di antara negara anggota Uni Ekonomi Eurasia, di mana Rusia menjadi salah satu bagian di dalamnya. Pada 2019, ada nota kesepahaman yang ditandatangani antara pemerintah Indonesia dan Komisi Ekonomi Eurasia, yang merupakan badan pengatur Uni Ekonomi Eurasia. Selain Rusia, ada empat negara lain yang menjadi peserta Uni Ekonomi Eurasia, dan kami tidak hanya menginginkan perjanjian perdagangan bebas antara Rusia dan Indonesia, tetapi juga antara Uni Ekonomi Eurasia dan Indonesia.
Sementara itu, Indonesia dan Rusia juga terlibat dalam sebuah kelompok kerja dan kami tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk menjalin negosiasi untuk mencapai kesepakatan tentang perdagangan bebas. Mudah-mudahan kita segera memperoleh hasilnya. Semoga saja.
Baca Juga: Tak Takut Disanksi Dunia, 6 Negara Ini Terang-terangan Dukung Rusia Invasi Ukraina