Suara.com - Belakangan ini publik China kembali membahas kisah seorang tunagrahita bernama Zheng Zulong dan perjuangannya untuk menyambung hidup. Zheng yang sejatinya tidak mampu hidup sendiri dengan berbagai keterbatasannya sampai menggambar uang mainan dan berusaha mengelabui pemilik warung makan dengan uang-uang tersebut.
Kisah ini sempat menjadi viral pada 2020 lalu, setelah pemilik warung mie bernama Guose Li mendokumentasikan kehadiran Zheng. Kini sosoknya kembali dibahas karena Zheng meninggal dunia pada Januari 2022 lalu.
Melansir South China Morning Post, salah satu yang terus mengenang sosok Zheng adalah Guose Li. Li menyebut Zheng sudah menjadi pelanggan tetap di warung mie keluarganya sejak mereka masih berlokasi di pasar di Wenzhou, Provinsi Zhejiang.
Sejak pertama mendatangi warung mie keluarga Li, Zheng sudah dalam kondisi keterbelakangan mental akibat kecelakaan yang dialami bertahun-tahun sebelumnya. Zheng tidak pernah menikah dan satu-satunya keluarga yang ia miliki adalah keponakan laki-laki yang tidak dekat dengannya.
Untuk menyambung hidup, Zheng biasanya mengumpulkan uang yang jatuh di jalan. Lantaran berlokasi di pasar, tentu menemukan 1-2 keping koin atau lembaran-lembaran uang yang tidak sengaja jatuh adalah perkara yang cukup mudah.
Namun Zheng benar-benar kehilangan sumber pemasukannya ketika pasar tersebut direvitalisasi oleh pemerintah. Zheng yang semakin tidak berdaya namun harus tetap makan memutuskan untuk mengunjungi warung mie keluarga Li.
Saat itulah kreativitas Zheng membuat keluarga Li tidak mampu berkata-kata.
Bagaimana tidak? Zheng meminta keluarga Li untuk memberinya seporsi mie seperti biasa, namun ia akan membayar mereka dengan uang-uang mainan yang digambarnya sendiri. Bahkan Zheng berusaha untuk mengelabui keluarga Li dengan mencampurkan uang mainan tersebut di antara uang-uang asli yang masih disimpannya.
"Istri saya tertawa saat menemukan uang mainan itu di antara uang asli (yang dibayarkan Zheng)," kata Li kepada SCMP, dikutip Suara.com pada Kamis (3/3/2022). "(Uang mainannya sangat mencolok) karena gambarannya yang seperti karya anak-anak."

Namun Li dan keluarga membiarkan saja tingkah Zheng tersebut. Mereka tetap memberikan mie yang diinginkan Zheng seperti biasanya, karena Li menyadari pria itu hanya ingin makan.
"Saya pernah menawarinya makan gratis, tapi dia tidak mau. Dia punya peraturannya sendiri (harus membayar walau dengan uang mainan), jadi saya membiarkannya saja dan saya bahagia menjual mie dengan cara ini," ujar Li menambahkan.
Li meyakini Zheng pun tahu kalau uang yang diserahkannya adalah uang mainan yang tidak layak sebagai nilai tukar. Namun karena Li tidak menunjukkan penolakan, Zheng melanjutkan pembuatan karya seninya itu.
Kehadiran Zheng di warung mie keluarga Li lantas diviralkan di Douyin, aplikasi TikTok versi China. Kisah Zheng pun menjadi viral hingga beberapa orang sampai mendatangi warung mie keluarga Li, bukan hanya untuk membeli dagangannya tetapi juga memberi hadiah kepada Zheng.
Namun kini perjalanan keseharian Zheng di warung mie keluarga Li sudah berakhir lantaran pria malang itu meninggal dunia ditabrak pengemudi mabuk. "Hati saya terasa kosong ketika mendengar kabar (kematiannya). Saya tidak akan bertemu dengannya lagi," ungkap Li.
Li lantas membawa uang mainan yang selama ini dikumpulkannya dan ikut mengkremasinya bersama dengan jenazah Zheng. Namun ia menyisakan sebagian di antaranya untuk mengajarkan tentang pentingnya berbuat baik kepada anak-anaknya kelak.