Ukraina mengklaim telah membunuh jenderal Rusia Badan intelijen militer Ukraina mengatakan bahwa seorang jenderal top Rusia, yang diidentifikasi sebagai Vitaly Gerasimov, tewas dalam pertempuran di sekitar kota Kharkiv.
Menurut Ukraina, Gerasimov telah bertempur di Suriah dan Chechnya dan berpartisipasi dalam perebutan Krimea oleh Rusia pada tahun 2014.
Christo Grozev, direktur eksekutif Bellingcat, organisasi jurnalisme investigasi yang berbasis di Belanda, mengatakan kematian Gerasimov dikonfirmasi oleh sumber Rusia.
Pemerintah Rusia belum memeberikan tanggapannya tentang laporan ini.
Pada pekan lalu, media lokal Rusia melaporkan deputi komandan Tentara Gabungan ke-41 Distrik Militer Pusat Andrei Sukhovetsky tewas oleh peluru penembak jitu Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dirinya tidak mengirimkan pasukan tambahan dan wajib militer cadangan untuk berperang melawan Ukraina.
Putin mengatakan cukup tentara profesional saja yang diterjunkan.
Jepang dan Australia jatuhkan sanksi ke Rusia
Kementerian keuangan Jepang mengumumkan pada hari Selasa (08/03) bahwa mereka telah membekukan aset tambahan 32 pejabat dan oligarki Rusia serta Belarus.
Baca Juga: NATO Mulai 'Takut' Hadapi Konflik Ukraina, 40 Persen Kebutuhan Energi Eropa Berasal dari Rusia
Kementerian mengatakan bahwa Jepang juga melarang ekspor peralatan kilang minyak ke Rusia, serta barang-barang keperluan umum tujuan Belarus yang dapat digunakan oleh militernya.
Kementerian Luar Negeri Australia pada hari yang sama juga mengumumkan sanksi baru terhadap "penyebar propaganda dan disinformasi Moskow."
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan bahwa Australia memberikan sanksi kepada "10 orang yang memiliki kepentingan strategis bagi Rusia karena peran mereka dalam mendorong permusuhan terhadap Ukraina."
Disebutkan sanksi keuangan akan dikenakan pada angkatan bersenjata Rusia, dan enam komandan militer senior Rusia akan dikenakan sanksi keuangan dan larangan bepergian. rap/pkp (Reuters, AP, AFP, dpa)
