Suara.com - Memberlakukan embargo minyak dan gas Rusia diyakini akan dengan cepat memotong pendapatan Moskow. Namun, para pemimpin Eropa yang memperdebatkan sanksi tersebut, mengakui ketergantungan pada pasokan energi Rusia.
Para pemimpin Jerman, Inggris, dan Belanda pada hari Senin (07/03) mengatakan, Eropa terlalu bergantung pada pasokan energi Rusia.
Hal ini terkait paket sanksi yang diterapkan negara-negara Eropa dalam menanggapi invasi ke Ukraina yakni menghentikan impor energi Rusia. Ekspor energi adalah sumber pendapatan utama bagi Rusia.
Kini ada seruan embargo minyak dan gas yang berkembang di Eropa, untuk meningkatkan tekanan pada Kremlin.
Namun, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, meskipun Berlin mendukung tindakan keras terhadap Moskow, pasokan energi Rusia tetap "penting" untuk kehidupan sehari-hari di Eropa.
"Pasokan energi untuk pemanas, untuk mobilitas, pasokan listrik, dan untuk industri Eropa saat ini, tidak dapat diamankan dengan keadaan lain," kata Scholz dalam sebuah pernyataan.
Rusia adalah pemasok gas alam terbesar ke Jerman, saat ini menyumbang 38% dari total impor, demikian menurut statistik pemerintah.
Pembangkit listrik tenaga
Gas menyumbang sekitar seperlima dari produksi listrik Jerman.
Baca Juga: Dapatkah Rusia Mengandalkan China Setelah Kena Hantam Rangkaian Sanksi?
Proses 'selangkah demi selangkah'