Para Pemimpin Eropa Waspadai Dampak Embargo Minyak dan Gas Rusia

Rabu, 09 Maret 2022 | 10:40 WIB
Para Pemimpin Eropa Waspadai Dampak Embargo Minyak dan Gas Rusia
DW

Suara.com - Memberlakukan embargo minyak dan gas Rusia diyakini akan dengan cepat memotong pendapatan Moskow. Namun, para pemimpin Eropa yang memperdebatkan sanksi tersebut, mengakui ketergantungan pada pasokan energi Rusia.

Para pemimpin Jerman, Inggris, dan Belanda pada hari Senin (07/03) mengatakan, Eropa terlalu bergantung pada pasokan energi Rusia.

Hal ini terkait paket sanksi yang diterapkan negara-negara Eropa dalam menanggapi invasi ke Ukraina yakni menghentikan impor energi Rusia. Ekspor energi adalah sumber pendapatan utama bagi Rusia.

Kini ada seruan embargo minyak dan gas yang berkembang di Eropa, untuk meningkatkan tekanan pada Kremlin.

Namun, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, meskipun Berlin mendukung tindakan keras terhadap Moskow, pasokan energi Rusia tetap "penting" untuk kehidupan sehari-hari di Eropa.

"Pasokan energi untuk pemanas, untuk mobilitas, pasokan listrik, dan untuk industri Eropa saat ini, tidak dapat diamankan dengan keadaan lain," kata Scholz dalam sebuah pernyataan.

Rusia adalah pemasok gas alam terbesar ke Jerman, saat ini menyumbang 38% dari total impor, demikian menurut statistik pemerintah.

Pembangkit listrik tenaga

Gas menyumbang sekitar seperlima dari produksi listrik Jerman.

Baca Juga: Dapatkah Rusia Mengandalkan China Setelah Kena Hantam Rangkaian Sanksi?

Proses 'selangkah demi selangkah'

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Pada hari Senin (07/03) mengatakan, pemotongan ketergantungan pada minyak dan gas Rusia adalah "hal yang benar untuk dilakukan," tetapi itu harus dilakukan dalam proses "selangkah demi selangkah."

"Kita harus memastikan memiliki pasokan pengganti. Salah satu hal yang kami lihat adalah kemungkinan menggunakan lebih banyak hidrokarbon kami sendiri," kata Johnson.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga mengumumkan penghentian impor minyak Rusia pekan lalu.

Namun, Kanada adalah produsen minyak terbesar keempat di dunia dan impornya dari Rusia relatif dapat diabaikan.

Meskipun Inggris tidak terlalu bergantung pada gas Rusia dibanding negara-negara lain di Eropa, Johnson mengatakan, penting bahwa "semua orang bergerak ke arah yang sama."

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI