"Ketika musuh tidak tahu apa yang diharapkan dari kita. Karena mereka tidak tahu apa yang menunggu mereka setelah 24 Februari. Mereka tidak tahu apa yang kita miliki untuk pertahanan atau bagaimana kita bersiap untuk menghadapi serangan itu."
Zelensky menambahkan bahwa Rusia berharap mendapati Ukraina seperti yang terjadi pada tahun 2014 silam, ketika Rusia merebut Krimea tanpa perlawanan dan mendukung separatis di wilayah Donbas timur.
Namun, Ukraina sekarang adalah negara yang berbeda, dengan pertahanan yang jauh lebih kuat, kata Zelensky.
Ukraina butuh bantuan medis
Dilansir Associated Press, Direktur Jenderal Badan Kesahatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengecam invasi yang dilakukan Rusia dan menyebut perang menyebabkan gangguan layanan kesehatan dan medis.
"Obat penyelamat kehidupan yang kita butuhkan sekarang adalah perdamaian," ujar Ghebreyesus.
Dalam pernyataannya kepada Dewan Keamanan PBB secara virtual, Ghebreyesus mengatakan bahwa WHO telah memverifikasi 43 serangan kepada rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Ukraina di mana sedikitnya 12 orang tewas dan lebih dari 30 orag terluka.
Sejauh ini, WHO telah mengirim sekitar 110 ton persediaan medis yang cukup ke Ukraina untuk diberikan kepada 4.500 pasien trauma dan 450.000 pasien yang dirawat selama sebulan.
Gheberyesus mengatakan pihaknya akan mengirim 119 ton persediaan tambahan. rap/ha (Reuters, AP)
Baca Juga: Pengungsi Suriah di Jerman Tunjukkan Solidaritas untuk Ukraina
