Menyambut penyusunan APBN dan pemilu di Australia, Homeshare Australia dan New Zealand Alliance meminta agar program tinggal bersama ini diprioritaskan, terutama untuk membantu agar lansia bisa tinggal di rumah lebih lama.
Apakah bermanfaat?
Berbagi rumah bukanlah konsep yang baru.
Selama bertahun-tahun, program seperti ini sudah diadakan bagi masyarakat rentan, termasuk yang tidak punya rumah, difabel atau menua.
Di tahun 2015, sebaran diskusi Institut Australia menyebutkan bila lansia dan remaja berbagi rumah, mereka bisa menghemat biaya panti jompo dan rumah sakit.
Namun beberapa orang menganggap konsep ini terlalu 'niche', karena masih ada warga Australia yang tidak mau berbagi rumah.
Pendiri Home Share Melbourne, Carla Raynes sementara itu menempuh jalan lain untuk membantu mengatasi masalah tunawisma di Australia, melalui program amalnya: Bridge It.
"Sulit sekali mengembangkan program itu," katanya.
"Tidak ada dukungan dana dari pemerintah dan mungkin kurang respon dari masyarakat."
CEO Homelessness NSW, Katherine McKernan mengatakan solusi jangka panjang seharusnya menjadi jawaban bagi masalah tunawisma.
Baca Juga: Bolehkah Menitipkan Orang Tua di Panti Jompo? Ini Jawaban Ulama
"Inovasi selalu dihargai, tapi jawaban sederhananya adalah untuk menyediakan perumahan yang terjangkau bagi sebanyak mungkin warga," katanya.
Pemrakarsa program Share Your Home, Christine "setuju 100 persen" dengan pernyataan itu, tapi merasa hal tersebut tidak akan segera terpenuhi.
"Apakah kita hanya akan membiarkan remaja dan perempuan tunawisma tinggal di jalan sementara pemerintah membangun rumah singgah?" katanya.
"Tidak. Kita harus melakukan sesuatu. Kita sudah menunggu terlalu lama."
*Nama belakang Jutta dan Pattie tidak disebutkan untuk melindungi identitas mereka
Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris