Rusia Terancam Tak Bisa Bayar Utang dalam Mata Uang Asing, Apa Dampaknya?

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 23 Maret 2022 | 11:41 WIB
Rusia Terancam Tak Bisa Bayar Utang dalam Mata Uang Asing, Apa Dampaknya?
Presiden Vladimir Putin Umumkan Daftar Negara Musuh Rusia (Pixabay/DimitroSevastopol)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perusahaan minyak Rusia sudah berjanji akan menetapi pembayaran utan,  karena mereka biasa menerima pembayaran dalam mata uang asing dan juga memiliki kantor cabang di luar negeri. Kemampuan membayar utangnya masih besar walau nantinya pemerintah Rusia 'ngemplang'.

Menurut beberapa laporan, perusahaan besar ini sudah mendapat persetujuan untuk membayar utang dalam mata uang asing.

Namun banyak perusahaan besar sekarang mengalami krisis uang tunai karena perusahaan gas dan mineral Rusia sudah diboikot dan mereka tidak lagi menjadi bagian dari sistem keuangan internasional. Akibatnya pengiriman dana menjadi sulit dilakukan.

Bagi Rusia, bila ada 'pengemplangan' maka nilai mata uang rubel akan semakin jatuh sehingga semakin membuat warga mengalami kesulitan.

Mata uang yang lemah membuat daya belinya menurun. Ini menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok di dalam negeri meningkat atau berpotensi membuat barang-barang hilang dari pasar.

Sudah ada sekitar 400 perusahaan asing yang menarik diri dari Rusia. Jika Rusia memutuskan tidak bisa membayar utang, maka para investor akan semakin takut untuk melakukan bisnis di negara tersebut.

Siapa saja yang memberi utang ke Rusia?

Para pemberi utang kebanyakan adalah bank dan institusi investor besar. Namun dengan utang yang relatif kecil, dampaknya secara global diperkirkaan tidak akan besar juga.

Tapi bank-bank di Eropa khususnya di Austria, Prancis dan Italia akan mengalami kerugian besar.

Sebuah lembaga bernama The Bank For International Settlements memperkirakan bank Italia dan Prancis masing-masing sudah memberikan utang masing-masing sekitar US$25 miliar, sementara bank Australia sekitar US$17,5 miliar.

Baca Juga: AS Dan Sekutu Pertimbangkan Keanggotaan Rusia di G20

Sejak Rusia mengambil alih paksa wilayah Crimea di Ukraina tahun 2014, perbankan Amerika Serikat mengurangi keterlibatan dengan Rusia, meski Citibank dilaporkan tetap memberi utang sebesar sekitar US$10 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI