Perahu Nelayan Indonesia Tenggelam di Australia, 9 Orang Diduga Meninggal

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 23 Maret 2022 | 15:58 WIB
Perahu Nelayan Indonesia Tenggelam di Australia, 9 Orang Diduga Meninggal
Ilustrasi Kapal Tenggelam (Pexels.com/Nadine Biezmienova)

Awak kesehatan bekerja keras

Damian mengatakan bahkan ketika nelayan tersebut bisa diselamatkan, awak kesehatan yang membantu usaha penyelamatan masih mengalami kesulitan menangani korban sepanjang perjalanan ke Broome.

"Kami beruntung memiliki awak yang berpengalaman, termasuk spesialis anestesi sehingga bisa memberikan penanganan yang cukup canggih," ujarnya.

"Ada empat orang petugas di dalam pesawat dan kami bekerja keras selama masa penerbangan."

Gordon Watt mengatakan ketiga nelayan yang berhasil diselamatkan beruntung masih hidup.

"Saya kira banyak cerita mengenai mereka yang selamat dari kecelakaan, dan ini saya kira akan menjadi salah satu cerita yang hebat soal itu."

Nelayan yang diangkut kapal pengangkut peti kemas tersebut masih dalam keadaan kritis di Rumah Sakit Royal Perth, sementara dua orang lainnya menjalani perawatan di Darwin.

Badan Otoritas Keselamatan Maritim Australia sudah mengeluarkan pernyataan kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam usaha penyelamatan.

Perahu berangkat dari Rote

Laporan dari media lokal di Indonesia menyebutkan perahu nelayan bernama Kuda Laut ini berlayar dari Rote di Nusa Tenggara Timur hari Kamis minggu lalu dan kemudian mengalami kesulitan di laut setelah diterjang gelombang besar.

Cuaca di kawasan tersebut memang buruk karena adanya Badai Tropis Charlotte yang mulai terjadi hari Senin, namun kemudian melemah menjadi badai tropis biasa.

Baca Juga: PMI asal Lampung Jadi Korban Kapal Tenggelam di Malaysia, Pemerintah Berupaya Pulangkan Jenazah Yuli

Pihak berwenang Australia belum lagi memberikan rincian mengenai kejadian tersebut namun wilayah perairan antara Karang Ashmore dan pantai Kimberley sudah menjadi sasaran penangkapan ikan ilegal.

Australia sudah meningkatkan patroli di kawasan tersebut dan berhasil memergoki 231 kapal antara bulan Juli-Desember tahun lalu dengan 29 kapal disita dan kemudian dihancurkan.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI