"Konflik Ukraina berdampak pada semua maskapai penerbangan, semua pasar dan semua wilayah," kata Brendan Sobie, analis independen dan pendiri perusahaan Sobie Aviation yang berbasis di Singapura.
Akibatnya, maskapai penerbangan harus menaikkan tarif mereka. AirAsia Malaysia telah mengatakan akan memberlakukan kembali biaya tambahan bahan bakar, biaya yang dihapuskan sejak 2015.
Beberapa hari kemudian, Malaysia Airlines mengatakan akan melakukan hal yang sama mulai 23 Maret di rute tertentu.
Tetapi penerbangan yang lebih mahal juga akan mengurangi jumlah pelancong internasional ke Asia Tenggara, kata para analis. Apalagi, perang di Ukraina mengakibatkan kemerosotan ekonomi dan inflasi di banyak kawasan dunia.
Seberapa besar dampak semua ini terhadap upaya Asia Tenggara membangkitkan lagi sektor pariwisatanya masih harus ditunggu. Namun yang jelas terlihat, optimisme di pihak otoritas pariwisata di kawasan itu mulai kembali meredup. (hp/as)
