Bagi warga yang tinggal sendirian, seperti Hazra Husain, situasi saat ini tampaknya tidak begitu mengkhawatirkan, terutama dari sisi pengeluaran untuk BBM dan makanan.
"Saya bekerja menggunakan mobil karena tempat kerjanya lumayan jauh dan kadang mendapatkan tugas malam. Seminggu sekitar AU$50 untuk bensin, sekarang sekitar AU$60 - $70," ujar Hazra yang juga bekerja di perawatan lanjut usia.
Untuk menghemat pengeluaran makan sehari-hari, Hazra yang jarang masak karena kesibukannya, kadang ikut makan bersama penghuni panti tempatnya bekerja.
"Belakangan ini kadang saya makan roti atau bubur di tempat kerja setelah warga panti selesai makan," katanya.
Solusi jangka panjang
Pekerja di bidang real estate di Sydney, Alexander Lim, punya solusi jangka panjang untuk menghadapi kenaikan harga BBM.
"Solusinya beli mobil listrik. Untuk jangka panjang bisa dipertimbangkan, apalagi ada subsidi dari pemerintah 'kan," kata Alex kepada Farid Ibrahim dari ABC Indonesia.
Menurutnya, paling tidak dalam beberapa bulan ke depan, harga bensin yang sudah terlanjur naik akan sulit untuk turun kembali.
Alex sendiri masih menggunakan mobil biasa saat ini, dan menghabiskan sekitar AU$100 per minggu untuk BBM.
"Saya lagi berpikir untuk ganti ke mobil listrik, teman-teman saya sudah banyak yang beralih ke sana," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Australia Dituntut karena Proses Visa Kemanusiaan yang Lama
Tapi Alex mengaku jika pengeluarannya untuk bensin tidak memberatkan karena di akhir tahun anggaran dia bisa mengklaim sebagai bagian dari biaya bisnis.