Bagaimana daya jelajahnya?
Peluru kendali hipersonik bisa ditembakkan dari berbagai matra, baik dari udara, laut, atau darat.
Artinya, rudal hipersonik bisa ditembakkan dari peluncur mobil di darat, kapal induk atau kapal selam di laut dan tentu saja dari udara.
Rudal Kinzhal yang ditembakkan Rusia ke Ukraina diperkirakan diluncurkan dari jet tempur MiG-31.
Rudal tipe Kinzhal bisa mencapai target pada jarak hingga 2.000 kilometer. Rusia juga memiliki rudal hipersonik tipe lainnya, seperti Zircon yang disebut mampu meluncur pada kecepatan Mach 7 hingga jarak 1.500 kilometer, dan bisa dipasangi hulu ledak nuklir.
Selain itu, ada Avangard yang punya daya jelajah hingga 4.000 kilometer. Jika secara strategis, Rusia menempatkan sistem pertahanan rudal hipersoniknya di Kaliningrad, kawasannya yang berbatasan langsung dengan Polandia, Lituania, dan laut Baltik, praktis semua ibu kota Eropa berada dalam jangkauan serangan.
Sebagai gambaran, lintasan udara ke ibu kota Jerman, Berlin, dari kawasan Rusia itu jaraknya hanya sekitar 600 kilometer.
Selain Rusia, negara-negara lain yang mengklaim telah memiliki rudal hipersonik antara lain Amerika Serikat dengan rudal HAWC yang mampu mencapai Mach 5.
Cina mengembangkan rudal hipersonik Dong Feng-17 yang disebut punya daya jelajah lebih 1.000 kilometer.
Baca Juga: Disebut Gunakan Rudal Hipersonik Serang Ukraina, Rusia Mengaku Itu Perdana
Juga negara komunis Korea Utara belum lama ini menguji coba rudal hipersonik Hwasong-8 yang diklaim mampu mencapai kecepatan hingga Mach 10. (as/ha)
