OPM Tolak Dialog Damai Dengan Pemerintah, Pengamat Singgung Keterlibatan PBB

Kamis, 24 Maret 2022 | 23:12 WIB
OPM Tolak Dialog Damai Dengan Pemerintah, Pengamat Singgung Keterlibatan PBB
Ilustrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (Shutterstock)

Suara.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menyambut baik langkah pemerintah yang melakukan pendekatan dialog damai dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM untuk menyelesaikan konflik di Papua.

Menurutnya sudah seharusnya pendekatan dialog dilakukan oleh pemerintah.

"Yang dilakukan pemerintah itu sudah tepat ya pendekatan dialog itu harus dilakukan, karena itu cara yang manusiawi," ujar Ujang saat dihubungi Suara.com, Kamis (24/3/2022).

Namun ia heran sikap OPM yang menolak dialog damai dengan pemerintah dalam hal ini ditengahi oleh Komnas HAM.

Ujang mempertanyakan OPM organisasi seperti apa, sehingga harus melibatkan PBB dalam dialog dengan pemerintah.

"Tapi kalau OPMnya mesti melibatkan PBB , lalu OPM itu siapa? artinya seolah- olah menjadi organisasi internasional ini kan bahaya," ucap dia.

Ujang menuturkan seharusnya upaya dialog dengan OPM tidak perlu melibatkan PBB. Sebab OPM bukan organisasi internasional.

Ia pun menyebut, jika melibatkan PBB, dikhawatirkan ada campur tangan internasional seperti yang terjadi di Timor Timur.

"Kalau dialog ya antara pemerintah dengan OPM saja tidak melibatkan PBB, karena kalau melibatkan PBB, nanti ada campur tangan internasional, itulah yang terjadi di Timor Timur. Oleh karena itu kalau memang mau berdialog ya tentu tadi tidak perlu melibatkan PBB yang diminta oleh OPM," katanya.

Baca Juga: OPM Tolak Dialog Damai dengan Pemerintah, Komnas HAM: Itu Hak Mereka, Kami Terus Berusaha Ajak Dialog

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM menolak dialog damai dengan pemerintah jika pihak penengahnya masih berasal dari pemerintah Indonesia, yakni Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM.


Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan dialog damai nantinya harus ditengahi oleh pihak ketiga atau Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang biasa menjadi mediator dalam penjelesaian konflik bersenjata.

"Jadi pada prinsipnya kami akan setuju jika perundingan itu sesuai mekanisme PBB, dan kami tidak akan tertarik dengan cara-cara Indonesia," kata Sebby, Kamis (24/3/2022).

Menurutnya, konflik bersenjata antara pemerintah Indonesia dengan OPM bukanlah konflik dalam negeri, melainkan sudah menyangkut kepentingan internasional.

"Dan perundingan juga harus dilakukan di negara yang netral, sesuai dengan mekanisme PBB," lanjutnya.

Dia juga menyebut sampai saat ini belum ada komunikasi antara Komnas HAM dengan TPNPB-OPM dibawah Pimpinan Gen Goliath Tabuni dan Komandan Operasi Umum Mayjen Lekagak Telenggen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI