Suara.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) baru saja meluncurkan sebuah program bergengsi, terutama untuk bidang kuliner Tanah Air. Program tersebut adalah "Rendang Goes to Europe".
Menparekraf Sandiaga Uno meresmikan secara langsung program tersebut di Bali pada Jumat (25/3/2022). Namun meski mendapat banyak dukungan, program ini belakangan menjadi buah bibir setelah masyarakat Minang angkat bicara.
Adalah ahli kuliner sekaligus perintis bisnis rendang dengan pengemasan modern, Reno Andam Suri, yang mengunggah sejumlah pernyataan atas peresmian program tersebut.
Hal ini seperti bisa dilihat di postingan Instagram-nya. "Rendang Goes to Europe, launchingnya dimanaaaa? (Bukan) di Sumatera Barat, (tapi) di Bali," ungkap Reno Andam Suri, dikutip Suara.com pada Sabtu (26/3/2022).

Sebagai pengingat, rendang merupakan makanan khas daerah Sumatera Barat yang kerap mendapat pujian internasional. Situasi ini, menurut Reno Andam Suri, adalah hal yang sangat membanggakan untuknya sekaligus komunitas masyarakat Minang lain.
Karena itulah, ia menyambut antusias rencana Duta Besar Bulgaria, Iwan Bogananta, dan William Wongso untuk membuat pabrik rendang di negara tersebut.
"Tapi... namun..." katanya. "Langkah luar biasa itu kemudian diluncurkan dengan GEGAP GEMPITA di BALI, bukan di Sumatera Barat!!!"
"Bapak Menteri Sandiaga Uno dengan bangga meresmikan dan dukung acara ini!" sambungnya.

Pemilihan lokasi peresmian program ini lah yang menjadi pertanyaan besar, khususnya mereka yang tergabung dalam Komunitas Perendang Minang.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bolehkan Raisa Gelar Konser di GBK, Kunto Aji: Tahu Gitu Kemarin Gue Datang
"Malukah bikin launching itu di daerah kelahiran Rendang? Kurang bergengsi? Kurang greget? Komunitas Perendang Minang kurang asik diajak kerja bareng?" tanya Reno Andam Suri.