Dalam kasus Taiwan, ada komitmen AS untuk turut mempertahankan negara itu dari invasi "pihak asing."
Namun sejauh ini, tidak ada pernyataan langsung dari Washington tentang pengerahan pasukan ke Taiwan.
Lo Chih-cheng, anggota parlemen senior dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa dan duduk di komite pertahanan dan urusan luar negeri parlemen mengatakan, pemerintahan Biden telah mengirim tim yang terdiri dari mantan pejabat tinggi ke Taiwan tak lama setelah Ukraina diserbu Rusia.
"Ini ibarat pesan kepada orang-orang Taiwan, bahwa Amerika Serikat adalah negara yang dapat dipercaya," katanya hari Selasa (29/3) di siaran podcast partai.
Taiwan, sebagai produsen semikonduktor utama, juga berharap bahwa kepentingan geografis dan rantai pasokan akan membuatnya berbeda dari Ukraina. hp/as (rtr)
