Suara.com - Anggota Komisi II DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Ihsan Yunus menyoroti soal aksi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) kerap berbicara hal yang kurang produktif di media. Ihsan menanyakan kepada Kepala KSP, Moeldoko soal apakah memang diizinkan untuk para tenaga ahli berbicara di media.
Hal itu disampaikan Ihsan dalam rapat kerja Komisi II dengan Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet hingga Kantor Staf Presiden di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (4/4/2022).
"Ada beberapa pengamatan yang kami lihat di media. Contoh misalnya, tenaga ahli bapak yang sering bicara di media, saya tidak perlu sebut nama namun ada hal-hal yang sering menjadi kontraproduktif. Misalnya mengenai deklrasi kepala desa untuk jabatan 3 periode," kata Ihsan dalam rapat.
Ihsan pun mempertanyakan hal tersebut kepada Moeldoko, apakah memang para Tenaga Ahli KSP boleh berbicara di media. Menurut Ihsan, seharusnya secara struktural tenaga ahli hanya melakukan pengumpulan informasi dan disampaikan kepada Kepala KSP.
Baca Juga: KSP Beri Bocoran, Pemerintah Sempat Buka Opsi Kenaikan PPN 15 Persen
"Pertanyaan kami, apakah memang tenaga ahli itu diperbolehkan untuk menjadi corongnya KSP?" tutur Ihsan.
"Bukankah secara struktural memberikan masukan terlebih dahulu kepada KSP, kemudian nanti kepala KSP yang akan menjadi pusat informasi atau menunjuk juru bicara dalam fungsi desiminasi kehumasan. Ini mungkin pertanyaan kami," sambungnya.
Hadir langsung dalam rapat kerja tersebut, Moeldoko menjawab bahwa para Tenaga Ahli KSP yang kerap berbicara di media memang diperintah langsung olehnya.
"Saya perintahkan seluruh tenaga ahli utama untuk berbicara, daripada ruang itu diisi oleh hal-hal yang tidak produktif, lebih bagus KSP yang berbicara. Itu perintah saya pak, kalau ada sesuatu saya bertanggung jawab," kata Moeldoko.
Moeldoko mengaku kewalahan jika menjawab isu yang berkembang secara masif seorang diri. Sehingga Tenaga Ahli dikerahkan untuk berbicara di media.
"Berikutnya, tenaga ahli utama apakah boleh berbicara, saya yang memerintahkan. Karena isu-isu yang berkembang begitu cepat dan begitu apa itu cepat dan banyaknya isu, kalau saya sendiri yang mengatasi tidak bisa," tuturnya.