Orang-Orang Prabowo Kuasai 'Think Tank' Prasasti: Misi Amankan Kebijakan Menuju Pilpres 2029?

Sabtu, 05 Juli 2025 | 19:37 WIB
Orang-Orang Prabowo Kuasai 'Think Tank' Prasasti: Misi Amankan Kebijakan Menuju Pilpres 2029?
Hashim Djojohadikusumo meluncurkan lembaga think tank Prasasti Center for Policy Studies, Senin (30/6/2025). [Antara]

Suara.com - Lembaga think tank Prasasti Center for Policy Studies atau Prasasti yang diluncurkan Hashim Djojohadikusumo, disinyalir sebagai bagian dari strategi politik Presiden Prabowo Subianto menghadapi Pilpres 2029.

Hashim yang merupakan adik kandung Prabowo, meluncurkan Prasasti pada 30 Juni 2025 lalu. Dalam lembaga tersebut Hashim menjabat sebagai dewan penasehat.

Lembaga riset tersebut memiliki misi utama mengawal  kebijakan dan program strategis Prabowo, seperti makan bergizi gratis hingga program ketahanan pangan.

Prasasti diklaim Hashim akan memberikan masukan dan penilaian yang objektif melalui kajian dan riset yang ilmiah. 

Namun melihat keberadaan Hashim di lembaga itu, Guru Besar Politik Universitas Andalas, Asrinaldi menilai sulit untuk melihat tidak terdapat kepentingan Prabowo dan Partai Gerindra.

Apalagi, selain Hashim terdapat pula orang dekat Prabowo lainny,  seperti kakak iparnya Soedrajad Djiwandono, menempati  posisi sebagai  Board of Trustees atau dewan pengawas. 

Ada juga mantan Ketua Dewan Tim Pakar Partai Gerindra, Burhanuddin Abdullah yang menduduki jajaran Board of Advisors.

Lalu Laode Masihu Kamaluddin yang merupakan tim ekonomi Prabowo-Gibran yang menjabat sebagai Board of Trustees. 

Asrinaldi membaca arah Prasasti yang akan dijadikan sebagai alat justifikasi pemerintahan Prabowo, sekaligus sebagai tameng atas berbagai kritik yang ada. 

Baca Juga: Lembaga Prasasti Dinilai akan Jadi Alat Justifikasi Program Kerja Prabowo

"Kita menyadari keberadaan lembaga think tank ini juga menjadi justifikasi untuk tindakan-tindakan dan langkahnya Prabowo," kata Arsinaldi saat dihubungi Suara.com, Sabtu (5/7/2025).

Dengan justifikasi yang positif, Prabowo terlihat memiliki legacy yang dapat dijadikan modal pada Pilpres 2029.

"Karena bagaimanapun, sekarang kan sudah banyak kritik terhadap Prabowo. Dan orang mencoba juga  untuk, ibaratnya, mempertahankan bahwa Prabowo itu hebat, tapi faktanya tidak seperti itu," kata Asrinaldi. 

Kebutuhan atas legacy itu menjadi penting, karena persaingan pada Pilpres 2029 sangat ketat, setelah MK menghapus ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.

Konsekuensinya persaingan semakin terbuka, karena akan banyak kandidat-kandidat calon presiden-wakil presiden yang bertarung. 

Mengutip dari Antara, Dewan Penasihat Prasasti Hashim Djojohadikusumo menyebut bahwa Prasasti hadir sebagai lembaga think tank dengan tugas utama memberikan penilaian objektif terhadap berbagai kebijakan strategis pemerintahan Prabowo.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI