Sederet Orang yang Terus Desak Luhut Buka 'Big Data' Penundaan Pemilu

Rabu, 13 April 2022 | 15:58 WIB
Sederet Orang yang Terus Desak Luhut Buka 'Big Data' Penundaan Pemilu
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Website Menko Marves
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Gara-gara statemen tersebut, ribuan mahasiswa akhirnya turun ke jalan meminta presiden mengadakan Pemilu tepat waktu. Masinton menilai, menteri penyebar hoaks sejatinya secara ksatria mundur dari jabatannya.

4. Refly Harun

Refly Harun bicara soal KSP Moeldoko yang diusir pendemo di Semarang (Youtube)
Refly Harun bicara soal KSP Moeldoko yang diusir pendemo di Semarang (Youtube)

Pengamat politik, Refly Harun turut bersuara tentang "big data" yang disuarakan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Di tengah tekanan publik agar Luhut membuka klaim data tentang permintaan penundaan Pemilu 2024, Refly Harun memberi kritik pedas.

Melalui channel youtubenya, Refly menyebut sebagai Menteri Ekonomi bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut sudah berbicara di luar tugas pokok fungsinya.

Selain itu, big data yang diutarakannya juga tak bisa dibuktikan. Bahkan bila memang tak bisa dibuktikan akan tergolong sebagai berita hoaks. Maka dalam era demokrasi, data harus dilawan dengan data atau argumentasi harus dilawan dengan argumentasi.

5. Petisi di Change.org

Petisi yang berisi tuntutan agar Luhut Binsar Pandjaitan membuka big data 110 juta juga disuarakan masyarakat. Total hingga Rabu (13/4/22), sudah ada 17.231 akun yang menandatangani petisi tuntutan agar Luhut membuka data tersebut.

Para orang yang menandatangani petisi ini menilai, dengan membuka data tersebut, maka Luhut Binsar Pandjaitan bisa bertanggung jawab atas data yang sudah disampaikan ke publik.

Kontributor : Lukman Hakim

Baca Juga: Singgung Bahlil dan Luhut, Ketua DPD LaNyalla Minta Menteri Kabinet Tak Invansi Kerjaan di Luar Bidangnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI