Hancurkan Perlawanan, Junta Militer Bakar Desa-desa di Myanmar

Senin, 18 April 2022 | 17:09 WIB
Hancurkan Perlawanan, Junta Militer Bakar Desa-desa di Myanmar
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Serangan militer dan pembakaran permukiman telah menyebabkan perpindahan besar-besaran, kata penduduk kepada Reuters. Lebih dari 52.000 orang meninggalkan rumah mereka pada minggu terakhir bulan Februari lalu, menurut PBB.

Aksi pembakaran rumah warga baru-baru ini merupakan yang pertama kalinya terjadi di jantung pusat kota yang dulunya damai, di mana sebagian besar penduduk beragama Buddha.

Selama setahun terakhir, wilayah tersebut telah menjadi lokasi pertempuran sengit antara pasukan junta dan kelompok-kelompok yang tergabung dalam Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) dan sayap bersenjata Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yang digulingkan dalam kudeta.

Junta telah menyatakan NUG dan PDF ilegal dan mencap mereka teroris. Hancur dalam waktu yang singkat Bin dibakar oleh militer pada 31 Januari lalu, menurut tujuh warga yang berbicara kepada Reuters.

Foto-foto dan video yang diambil oleh penduduk setempat pada hari-hari berikutnya menunjukkan penduduk desa memilih jalan mereka melalui tanah kosong yang terbakar.

"Kami kehilangan semua yang kami miliki," kata Maung Zaw, 41 tahun, seorang petani kacang tanah, kepada Reuters melalui telepon. "Saya akan berjuang melawan kediktatoran militer ini sampai akhir."

Tiga orang mengatakan mereka membantu membawa kerabat dan teman yang sudah lanjut usia keluar dari rumah.

Seorang pria, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan oleh militer, mengatakan kepada Reuters bahwa dia merangkak ke ladang terdekat dan menutupi dirinya dengan tanaman tomat untuk bersembunyi dari tentara.

Sebuah foto satelit tertanggal 7 Februari, yang dibagikan kepada Reuters oleh Planet Labs, menunjukkan sebagian besar desa yang terbakar telah menjadi abu, dengan sekitar 100 rumah hancur. Sebelumnya, sebuah foto dari 27 November 2021 menunjukkan desa itu utuh.

Baca Juga: Rayakan Tahun Baru Buddha, Junta Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan

Para saksi mengatakan tidak ada korban tewas, tetapi mereka kehilangan gudang yang penuh dengan tanaman dan makanan untuk hewan, serta habisnya rumah mereka yang dibangun dari generasi ke generasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI