Hancurkan Perlawanan, Junta Militer Bakar Desa-desa di Myanmar

Senin, 18 April 2022 | 17:09 WIB
Hancurkan Perlawanan, Junta Militer Bakar Desa-desa di Myanmar
DW

"Kami kehilangan semua yang kami miliki," kata Maung Zaw, 41 tahun, seorang petani kacang tanah, kepada Reuters melalui telepon. "Saya akan berjuang melawan kediktatoran militer ini sampai akhir."

Tiga orang mengatakan mereka membantu membawa kerabat dan teman yang sudah lanjut usia keluar dari rumah.

Seorang pria, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan oleh militer, mengatakan kepada Reuters bahwa dia merangkak ke ladang terdekat dan menutupi dirinya dengan tanaman tomat untuk bersembunyi dari tentara.

Sebuah foto satelit tertanggal 7 Februari, yang dibagikan kepada Reuters oleh Planet Labs, menunjukkan sebagian besar desa yang terbakar telah menjadi abu, dengan sekitar 100 rumah hancur. Sebelumnya, sebuah foto dari 27 November 2021 menunjukkan desa itu utuh.

Para saksi mengatakan tidak ada korban tewas, tetapi mereka kehilangan gudang yang penuh dengan tanaman dan makanan untuk hewan, serta habisnya rumah mereka yang dibangun dari generasi ke generasi.

"Kami membangun rumah kami sepanjang hidup kami, itu telah hancur dalam satu detik," kata seorang guru berusia 20-an dari Bin, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, karena takut akan pembalasan dari militer.

Reuters tidak dapat menghubungi pihak berwenang setempat di wilayah tersebut untuk mengonfirmasi serangan terhadap Bin dan desa-desa lainnya.

Pembakaran desa dan pemindahan penduduk di daerah seperti Sagaing dan Magway – di mana sebagian besar tanaman negara itu diproduksi – akan mengganggu panen, menurut Klaster Ketahanan Pangan Myanmar, sebuah badan yang mengoordinasikan tanggapan PBB dan organisasi bantuan untuk krisis pangan.

"Pengurangan produksi di daerah-daerah seperti itu akan menyebabkan defisit pasokan makanan secara keseluruhan dan selanjutnya akan meningkatkan harga pangan yang sudah tinggi," kata kelompok itu kepada Reuters dalam sebuah pernyataan minggu ini. ha/hp (Reuters)

Baca Juga: Rayakan Tahun Baru Buddha, Junta Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI