Warganet lainnya juga mengaku bahwa pandangan mereka tentang wanita merdeka berbeda dengan Bu Susi, dan contoh yang diberikan tidak bisa dijadikan tolok ukur di Indonesia.
"Saya paham bu. Tapi sebagai mantan menteri di Indonesia, ada baiknya Anda menyertakan contoh 'wanita merdeka pikirannya dan mandiri dan bahagia' yang cocok dengan budaya Indonesia. Apalagi anda adalah seorang yang berpengaruh," tulis seorang warganet dalam Bahasa Inggris.
Namun, tak sedikit warganet yang membela pandangan Bu Susi. Bahkan seorang warganet menyebut akun yang mengkritik cuitan Susi itu sebagai contoh orang yang belum dimerdekakan pikirannya.
"Ini yang Bu Susi maksud Belum merdeka pikirannya," komentar seorang warganet terhadap cuitan yang menentang bu Susi sebelumnya.
Warganet lainnya menekankan bahwa pesan Bu Susi tidak bisa serta merta diartikan seorang perempuan harus menjadi stripper, melainkan harus merdeka dalam membuat pilihan.
"Poinnya bukan dengan bukan harus jadi stripper tapi merdeka sama keinginan sendiri," jelas warganet.
"Gedek banget sama komen-komen yang bawa-bawa masalah stripperny moral ngehek," lanjutnya.