Sementara itu, wali kota Mariupol Vadym Boychenko mengatakan pada hari Senin (11/04) bahwa lebih dari 10.000 warga telah tewas akibat serangan Rusia. Ia mengatakan jumlah korban tewas bisa melampaui 20.000 orang menyusul serangan berminggu-minggu di kota di selatan Ukraina tersebut, meninggalkan jasad-jasad korban "berserakan di jalan-jalan kota."
Boychenko juga menuduh pasukan Rusia telah memblokir konvoi bantuan kemanusiaan yang menuju ke dalam kota. Ia mengatakan hal tersebut dilakukan Rusia untuk menyembunyikan pembantaian yang mereka lakukan dari dunia luar. rap/pkp (Reuters, AP, AFP, dpa)
