Suara.com - Mudik menjadi momen yang dinanti-nanti oleh masyarakat, terutama pada puncak hari raya seperti Idul Fitri. Masyarakat berbondong-bondong menuju ke kampung halaman menggunakan berbagai moda transportasi, tak terkecuali kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil. Sayangnya, tak jarang pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi membuat kemacetan lalu lintas, salah satunya adalah kemacetan tol Brexit (Brebes Exit) yang terjadi pada 2016 silam.
Bahkan, kemacetan tol Brexit berhasil mencetak rekor sebagai kemacetan terparah sepanjang sejarah di Indonesia.
Kilas balik kemacetan Brexit
Pada 2016 silam, kendaraan pemudik memenuhi tol Trans Jawa yang dibuka pada 2016 silam. Jalur perdana tol Trans Jawa yakni dibuka hingga Brebes Timur. Hadirnya tol tersebut membuat perjalanan dari Jakarta ke Brebes hanya ditempuh dalam waktu 4 jam saja.
Sontak, tol tersebut menarik ratusan ribu pemudik yang akhirnya menjadi kemacetan terparah sepanjang sejarah negeri.
Macet puluhan kilometer
Siapa sangka, pemudik yang awalnya berangkat dengan penuh antusias berujung harus menghadapi kemacetan paling parah yang dinilai mencapai perkiraan 16 kilometer lalu lintas. Bahkan, kendaraan pemudik yang terjebak dalam lalu lintas dekat gerbang keluar Brebes harus menunggu berjam-jam hingga bahan bakar habis.
Muncul penjaja BBM dadakan
Kendaraan para pemudik terpaksa harus kehabisan bahan bakar (BBM) karena terlalu lama terjebak kemacetan. Alhasil, kendaraan yang kehabisan bahan bakar tersebut juga ikut memperparah kemacetan.
Baca Juga: Begini Kondisi Arus Balik Sepeda Motor di Kalimalang pada H+3 Lebaran
Hal tersebut dimanfaatkan oleh beberapa pedagang yang menjual BBM di jalan tol tersebut secara dadakan. Harga yang mereka patok untuk satu liter BBM adalah Rp 50.000, yakni enam kali harga normal BBM perliter pada waktu itu.
Selain penjaja BBM, muncul juga toilet dadakan untuk pemudik yang terpaksa buang hajat. Tak hanya itu, para pemudik juga terpaksa harus menunaikan ibadah salat di jalan karena menunggu terlalu lama.
Merenggut korban jiwa
Naas, kemacetan Brexit harus merenggut korban jiwa. Tercatat belasan orang meninggal saat terjebak kemacetan maut yang penyebabnya meliputi kekurangan cairan hingga penyakit bawaan seperti hipertensi, diabetes, dan sakit jantung.
Biang kerok utama
Kemacetan Brexit diduga disebabkan karena proses pembayaran yang lama di pintu keluar Brebes yang mengakibatkan tersendatnya lalu lintas. Sebagai buntut dari kemacetan Brexit, muncul sebuah kebijakan pemerintah untuk mencanangkan pembayaran nontunai yang diharapkan dapat membuat pembayaran lebih efektif. Metode pembayaran tersebut bertahan hingga kini.
Itu lah kilas balik kemacetan Brexit yang berhasil cetak rekor sebagai kemacetan terparah di Indonesia sepajang sejarah. Bagi pembaca yang akan melakukan mudik, semoga perjalanan lancar tanpa hambatan.
Kontributor : Armand Ilham