Bagaimana Pekerja Museum Australia Mengamankan Bangkai Paus untuk Diteliti?

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 16 Mei 2022 | 16:46 WIB
Bagaimana Pekerja Museum Australia Mengamankan Bangkai Paus untuk Diteliti?
Ilustrasi: bangkai ikan paus [Facebook/Abhy Hafik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai kepala divisi mamalia pada Museum Australia Selatan, David Stemmer terkadang harus berkutat dengan darah dan jeroan bangkai mamalia terbesar di bumi, yaitu ikan paus.

Namun, dengan senang hati ia melakukannya demi mengubah sesuatu yang buruk rupa menjadi elok di mata dunia.

"Harus punya nyali untuk mengamankan paus besar karena banyak darah di mana-mana," ujar David.

"Kita harus terus bernapas sampai baunya sudah tak lagi tercium," katanya.

Bangkai yang diamankan David ini akan ditempatkan dalam Museum Australia Selatan, yang menyimpan koleksi cetacea terbesar di Australia hingga menarik perhatian peneliti seluruh dunia.

Di sana terdapat setidaknya 38 spesies paus dan lumba-lumba yang disimpan untuk tujuan penelitian. Dari total 1.400 koleksi, 900 di antaranya ada spesimen lumba-lumba.

David mengatakan koleksi tersebut menjadi bahan penelitian dinamika populasi untuk membantu melestarikan mamalia laut dengan mengidentifikasi dan mengurangi campur tangan manusia.

Namun, studi tentang cetacea ukuran besar masih dihadapkan hambatan logistik. Paus seperti ini juga jarang muncul ke permukaan.

"Secara umum, paus besar jauh lebih sulit untuk diteliti karena ukurannya," kata David.

Baca Juga: Kesepian, Ikan Paus Pembunuh Ini Stres karena Terlalu Lama Sendirian

"Kita tidak bisa menyimpan 20 paus biru di museum karena ruangannya tidak cukup sehingga makin sulit juga mempelajarinya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI