Kunjungan wartawan Associated Press ke 14 lokasi kamp penahanan mengkonfirmasi bahwa tempat-tempat itu telah ditutup atau diubah menjadi fasilitas lain.
Namun, ketika kamp-kamp itu ditutup, penjara-penjara lain terus bertambah. Setidaknya beberapa lokasi kamp diubah menjadi pusat penahanan.
'Tuduhan ini tidak masuk akal'
Pakar hukum dari Universitas Yale Jeremy Daum mengatakan Pemerintah China menggunakan dalih hukum untuk mengalihkan kecaman dunia internasional.
Dikatakan, sifat rahasia dari setiap tuduhan terhadap orang Uighur yang dipenjara ini adalah menjadi indikator kuat.
Hampir 90 persen catatan kriminal di Xinjiang tidak dipublikasikan.
Beberapa catatan yang bocor menunjukkan tahanan didakwa dengan tuduhan "terorisme" hanya karena memperingatkan rekannya agar jangan menonton film porno, jangan mengumpat, atau mengajak mereka beribadah dalam penjara.
Ayup, orang Uighur yang menyerahkan daftar tersebut ke AP, telah mendokumentasikan dengan cermat penindasan dalam masyarakatnya.
Namun daftar ini membuatnya bingung: Ia menemukan nama tetangga, sepupu, dan gurunya.
Misalnya nama seorang guru, Adil Tursun, yang merupakan anggota Partai Komunis China.
Baca Juga: Kesaksian Warga Muslim Uighur yang Disiksa China: Saya Diikat dan Dipukuli hingga Pingsan
Bagi Ayup, masuknya nama sang guru dalam daftar tidak masuk akal karena dia dianggap sebagai model warga Uighur yang baik oleh Pemerintah China.