Ferdinand Marcos Jr Ingin Filipina Hindari Konflik Bersejarah dengan China

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 20 Mei 2022 | 11:04 WIB
Ferdinand Marcos Jr Ingin Filipina Hindari Konflik Bersejarah dengan China
Ferdinand Marcos Jr [Ted Aljibe/AFP/Getty]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden terpilih Filipina Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr mengatakan hubungan negaranya dengan China akan berkembang dan 'semakin lancar', menunjukkan bahwa dia akan meneruskan kebijakan pendahulunya Rodrigo Duterte.

Marcos Junior yang lebih dikenal dengan nama panggilan Bongbong, untuk membedakan dengan ayahnya yang bernama sama, pekan lalu memenangkan pemilihan presiden Filipina dengan suara mayoritas.

Bongbong mengatakan dia sudah mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping hari Rabu di mana mereka terlibat dalam 'pembicaraan penting',  menyebut pemimpin China mendukung upaya Filipina untuk menjalankan 'kebijakan politik luar negeri yang independen'.

Kedua pemimpin juga sepakat untuk mengadakan pembicaraan lanjutan dalam waktu dekat.

Bongbong yang sekarang berusia 64  mengatakan bahwa Presiden Xi Jinping juga mengakui peran ayahnya ketika menjadi presiden Filipina berjasa membuka hubungan diplomatik kedua negara.

"Langkah ke depan adalah mengembangkan bukan saja hubungan diplomatik, perdagangan, tapi juga budaya, bahkan pendidikan, pengetahuan, dan kesehatan," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Saya menyampaikan kepadanya (Presiden Xi Jinping), kita tidak bisa membiarkan konflik atau kesulitan yang kita hadapi sekarang menjadi konflik bersejarah."

Bongbong dikabarkan berada di Melbourne (Australia) pekan ini untuk membantu anak bungsunya yang mulai kuliah di University of Melbourne.

Sejumlah warga asal Filipina di Australia hari Selasa melakukan aksi protes di luar gedung tempat Bongbong diperkirakan sedang menginap.

Baca Juga: Ferdinand Marcos: Mantan Diktator dan Koruptor Kelas Kakap Filipina, Kini Anaknya Hampir Jadi Presiden

Seorang juru bicara mengatakan presiden terpilh akan kembali ke Manila hari Kamis.

Hubungan Filipina dan China mengalami ketegangan dalam beberapa tahun belakangan karena klaim Beijing atas wilayah di Laut China Selatan. Juga tindakan Angkatan Laut dan armada kapal ikan China di wilayah yang dipersengketakan.

Dalam pernyataan terpisah oleh Kedutaan China di Manila disebutkan bahwa pembicaraan kedua pemimpin tersebut difokuskan pada masalah bilateral dan pembangunan regional.

"Presiden Xi mengatakan kedua negara harus bisa menguasai kecenderungan umum, menulis cerita besar mengenai persahabatan China-Filipina di era baru, mengikuti cetak biru kerjasama bersahabat kedua negara sehingga hubungan bilateral bisa lebih baik di masa depan," kata pernyataan tersebut.

Bongbong memenangkan pemilihan presiden Filipina dengan mendapatkan 59 persen suara dan akan mulai menjabat di akhir Juni.

Para pengamat sudah memperkirakan bahwa Bongbong akan membina hubungan lebih kuat dengan Beijing tapi disarankan untuk mempertahankan hubungan dekat di bidang pertahanan dengan Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI