"Kenapa harus dibahas? Supaya rasionalisasinya jelas, karena nanti pejabat gubernur pengganti Pak Anies 2022, bingung pembayarannya nih. Karena di sini saya melihat sampai 2024 jadi tanggungjawab ke pejabat gubernur," pungkasnya.
Anggaran Meroket
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengaku kaget dengan anggaran pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara yang mendadak meroket. Biaya pembuatan fasilitas pengelolaan sampah itu bertambah sekitar Rp1,2 triliun.
Naiknya anggaran pembangunan ITF ini terungkap dalam rapat kerja Komisi D bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Ia pun meminta Jakpro memberikan penjelasan mengapa anggaran itu bisa naik jadi Rp 5,2 triliun.
"Itu anggarannya tidak sebesar ini. Tidak sebesar Rp 5,2 triliun. Waktu itu sekitar Rp4 triliun," ujar Ida dalam rapat tersebut, Senin (23/5/2022).
Selain itu, Ida juga mengritisi soal kontraktor ITF pemenang tender yang dianggapnya belum menjalankan. Ia meminta agar kontraknya segera diputus jika memang bermasalah.
"Kalau memang pemenang tender yang bapak tentukan tidak ada kualitasnya, ya di drop saja. Nggak usah segan, nggak usah takut, nggak usah malu. Kita kan bicara program ini kalau memang mau jalan," tuturnya.
Politisi PDIP ini pun menyatakan siap pasang badan untuk menyelesaikan masalah dalam pembangunan ITF. Menurutnya, yang paling penting adalah pengerjaan segera berjalan.
"Komisi D siap loh kalau memang Pemda memang ada perusahaan yang harus menyerahkan Fasos Fasum kewajiban. Kami pimpinan dan anggota Komisi D siap jadi debt collector-nya," pungkasnya.
Baca Juga: Ferry Irawan Bakal Nyaleg, Kursi DPRD Jakarta jadi Incaran