Akankah Presiden Baru Filipina Melanjutkan Perang Narkoba?

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 26 Mei 2022 | 11:59 WIB
Akankah Presiden Baru Filipina Melanjutkan Perang Narkoba?
Ferdinand Marcos Jr [@reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tetapi ICC mundur ketika Departemen Kehakiman Duterte berjanji untuk mengadakan penyelidikannya sendiri atas kasus-kasus tersebut.

Orang miskin sering menjadi sasaran

Walau kampanye narkoba ini memuncak di awal tahun pemerintahan Duterte, menurut data dari organisasi penelitian yang berbasis di Amerika ACLED, puluhan kematian terkait dengan upaya anti-narkoba pada tahun 2021 masih terjadi.

Meski Duterte bersumpah untuk menargetkan "raja narkoba" dalam "perangnya", sebagian besar yang terbunuh dan dipenjara adalah orang dari kalangan miskin.

"Untuk memberi makan keluarga, Anda perlu menjual narkoba," kata Bilog, seorang pengedar sabu di Masambong.

Tempat tinggal Bilog terletak di pusat "perang narkoba" di kota Quezon — bagian dari wilayah ibukota Manila.

Pria berusia 49 tahun itu dipenjara selama lebih dari dua tahun dalam periode pemberantasan keras Duterte.

Tapi begitu dibebaskan, Bilog kembali berbisnis.

Ia hidup di gubuk satu kamar yang lembab bersama dengan dua putra remajanya yang juga adalah pengedar sabu.

"Ini adalah sumber pendapatan kami sehingga kami akan terus melakukannya terlepas dari apa yang terjadi," katanya.

Baca Juga: Ferdinand Marcos Jr Ingin Filipina Hindari Konflik Bersejarah dengan China

"Perang narkoba menghancurkan keluargaku dan setiap keluarga di Filipina yang menjual narkoba."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI