Audit ini penting agar bisnis minyak goreng tak hanya dimonopoli satu dua perusahaan saja.
2. Pindahkan Kantor ke Indonesia
Dari temuan awal Luhut ketika bekerja menangani minyak goreng, Luhut mendapati bahwa perusahaan yang berbisnis minyak goreng di Indonesia, memiliki kantor di luar negeri.
Luhut dengan tegas meminta para perusahaan itu memindahkan kantornya ke Indonesia. Masalah ini sudah dilaporkannya ke Presiden Joko Widodo.
Luhut berpendapat, hal tersebut harus dilakukan agar pajak perusahaan dari keuntungan berbisnis minyak goreng bisa mengarah ke pemerintah Indonesia, bukan negara lain.
"Bayangkan dia (perusahaan minyak goreng) punya 300-500 ribu (hektare), headquarter-nya di luar negeri, dia bayar pajaknya di luar negeri," beber Luhut.
"Not gonna happen! You have to move your headquarter to Indonesia. (Tidak boleh. Kamu harus pindahkan kantor pusatmu ke Indonesia)," tegasnya.
Keputusan ini bisa berbuah dua hal jika sukses dijalankan. Pertama, harga minyak goreng balik normal lagi. Kedua, pendapatan dari pajak perusahaan bertambah.
3. Tinjau Gudang Minyak Goreng
Baca Juga: 6 Fakta Pernikahan Ketua MK dan Idayati Adik Jokowi, Mas Kawin Sederhana Banget!
Luhut bukan hanya bergerak dari kebijakan, seperti audit dan pemindahan kantor. Luhut turut memantau situasi di lapangan. Baru-baru ini, Luhut mengunjungi gudang distributor minyak goreng curah milik PT Indomarco di Purwakarta.