Miah dan ayahnya lalu berbicara melalui jendela mengenai apa yang telah disaksikan Miah dalam kelas.
Menurut cerita sang ayah, murid kelas empat ini memberi tahu ayahnya bahwa ia melihat gurunya Eva Mireles tertembak saat ia memegang teleponnya.
Miah pun langsung memutuskan pura-pura mati dan berbaring di atas gadis yang terluka parah dengan darah yang mengalir deras.
Kepada ayahnya, Miah bercerita bahwa teman sekelas yang terluka itu pada awalnya masih bernafas, tetapi kemudian temannya meninggal dunia.
Setelah diselamatkan dari gedung sekolah oleh polisi, Miah dirawat di rumah sakit setempat.
Berdasarkan cerita dari ayah dan bibinya, Miah menghabiskan malam dalam keadaan panik dan menyuruh sang ayah mempersenjatai diri karena takut pria bersenjata itu akan datang menjemputnya.
Sebagai informasi, Miah merupakan satu dari lima bersaudara di keluarganya. Adik perempuannya juga merupakan siswa kelas dua di Sekolah Dasar Robb dan tidak terluka saat insiden penembakan.