Presiden Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet, Pengamat Politik Sebut Tukar Tambah Politik: Buat Selamatkan Diri Sendiri

Rabu, 15 Juni 2022 | 16:06 WIB
Presiden Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet, Pengamat Politik Sebut Tukar Tambah Politik: Buat Selamatkan Diri Sendiri
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memperkenalkan menteri baru Kabinet Indonesia Maju di Istana Presiden, jakarta, Selasa (22/12/2020). [Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perombakan kabinet atau reshuffle dikabarkan terjadi pada Rabu (15/6/2022) di mana memunculkan dua nama baru.

Dua nama tersebut adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulha) dan eks Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Zulhas sendiri dikabarkan akan menggantikan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi sementara Hadi menggantikan Menteri ATR (Agraria dan Tata Ruang/kepala Badan Pertanahan Nasional), Sofyan Djalil.

Selain dua nama tersebut ada tiga nama lain yang digadang-gadangkan menggantikan tiga wakil menteri.

Dalam menanggapi reshuffle, Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung menyatakan bahwa perimbakan kabinet kali ini hanya soal bagi-bagi kursi atau tukar tambah.

Pengamat politik, Rocky Gerung. [Dok.Hops]
Pengamat politik, Rocky Gerung. [Dok.Hops]

"Me-reshuffle itu buat menambah dukungan, bukan membuat efektif kebijakan, justru membuat kebijakan sebelumnya lebih kacau," ungkap Rocky Gerung di kanal Youtube miliknya yang tayang Rabu (15/6/2022).

Lebih lanjut Rocky Gerung menjelaskan bahwa reshuffle kabinet tidak akan berpengaruh ke masyarakat, namun untuk Jokowi sendiri.

"Terkesan sekali reshuffle ini hanya untuk menyelamatkan beliau dari guncangan politik," kata Rocky.

"Jadi enggak ada hubungan antara keadaan masyarakat dan resuffle, jadi reshuffle itu tukar tambah baru supaya pak Jokowi terkesan mampu untuk mengendalikan politik," tambahnya.

Baca Juga: Jokowi Reshuffle Kabinet Hari Ini, Gerindra Ngaku Tak Ada Informasi Dikasih Tambahan Kursi Menteri

Rocky juga menyatakan bahwa reshuffle kali ini hanya persoalan pembagian 'kursi politik'.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI