Suara.com - Sebentar lagi umat Islam akan menyambut datangnya Idul Adha 2022/1443 H. Peringatan Hari Raya Idul Adha disebut juga sebagai lebaran haji yang didentik dengan penyembelihan hewan qurban. Sama seperti Idul Fitri, saat Idul Adha umat muslim juga akan mengerjakan sholat Ied yang dilengkapi dengan khutbah Idul Adha 2022.
Isi khutbah Idul Adha 2022 biasanya berisikan kisah-kisah yang melatar belakangi terjadinya peringatan Idul Adha sekaligus sebagai waktu untuk menunaikan ibadah haji. Khutbah diberikan kepada jamaah supaya mereka mengingat kembali akan kebesaran serta karunia Allah SWT terhadap manusia.
Berikut ini Suara.com berikan satu contoh khutbah Idul Adha 2022 yang penuh inspirasi dan semangat bagi umat Islam untuk terus beriman kepada Allah SWT. Dilansir dari laman NU Online, kutbah Idul Adha 2022 bertemakan "Tiga Makna di Balik Ibadah Haji".
Simak contoh isi khutbah Idul Adha 2022:
Jamaah shalat Idul Adha hafidhakumullah,
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan di dalam agama Islam. Tiga bulan haram lainnya yaitu Muharram, Rajab, dan Dzulqa’dah. Keistimewaan dari bulan Dzulhijjah ditandai dengan adanya ibadah-ibadah tertentu yang tidak mungkin dapat dikerjakan umat Islam di bulan-bulan lainnya.
Ibadah tersut yaitu haji dan kurban. Pengertian Dzulhijjah mejurut bahasa adalah frasa yang terdiri dari kata dzû (memiliki) dan al-hijjah (haji). Dinamakan demikian karena hanya di bulan ke-12 dalam kalender hijriah ini, umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji.
Haji menjadi rukun Islam yang kelima. Karena masuk dalam rukun atau pilar, ibadah ini tentu bukan ibadah yang remeh dan sembarangab. Haji wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang mampu. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan secara fisik, ekonomi, juga keamanan.
Dengan kata lain, ketika seseorang sudah memiliki biaya yang mencukupi, kesehatan fisik yang memadai, serta kondisi yang aman dan memungkinkan ia sampai ke Tanah Suci, maka ia wajib melaksanakan ibadah haji tersebut.
Baca Juga: Khutbah Idul Adha Singkat 2022: Pelajaran Utama Hari Raya Kurban
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 97 yang menyatakan:
Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
Namun demikian, ibadah haji juga kadang berkaitan dengan pengalaman spiritual seseorang. Karena ada banyak orang Muslim kaya raya yang tak kunjung menunaikan ibadah haji bahkan hingga akhir hayatnya. Sebaliknya, juga ada banyak orang bergaji rendah atau penghasilan yang tidak tetap, justru ia diberi kemampuan untuk ibadah haji. Semangat dan pengalaman ruhaniah seseorang amat berpengaruh terhadap seberapa kuat niatnya untuk berhaji itu tumbuh.
Jamaah shalat Idul Adha hafidhakumullah,
Dalam ibadah haji, banyak sekali kegiatan atau fisebut dengab manasik yang tak serta merta bisa ditangkap alasannya secara nalar manusia. Jika kita diperintahkan untuk berpuasa Ramadhan setiap setahun sekali, orang mungkin dapat menjelaskan secara rasional dari sudut pandang medis. Demikian juga dengan perintah untuk berzakat, yang bisa ditemukan alasannya secara sosial dan ekonomi, yakni agar harta tidak hanya berputar pada segelintir orang tertentu saja.
Namun Tidak demikian dengan ibadah haji. Rukun kelima dalam agama Islam ini terdapat sarat ritual-ritual yang bisa dipahami dengan memosisikannya sebagai simbol-simbol yang penuh makna.