Putin mengungkapkan Barat telah mengambil langkah-langkah destabilisasi di pasar makanan, membuat keributan soal mengangkut gandum Ukraina, yang tidak akan menggagalkan ancaman krisis pangan global.
"Rusia tidak mencegah ekspor biji-bijian Ukraina dari wilayah negara ini dan siap untuk memastikan perjalanan bebas kapal biji-bijian ke perairan internasional," sebut dia lagi.
Moskow mencapai kesepahaman tentang masalah ini dengan perwakilan PBB, satu-satunya hal yang terlewatkan dalam mengatur ekspor adalah kerja sama Kyiv, tambah Putin.
Berton-ton gandum Ukraina tertahan karena perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, menyebabkan kelangkaan global dan kenaikan harga.
Rusia, yang dituduh menggunakan makanan sebagai senjata, mengatakan sanksi Barat lah yang harus disalahkan atas kekurangan pangan dunia.
"Rusia adalah peserta yang signifikan dan bertanggung jawab di pasar pangan global. Dan kami tentu siap untuk terus memenuhi semua kewajiban kontraktual kami untuk pasokan produk pertanian, pupuk, pembawa energi, dan produk penting lainnya," sebut dia.
Banyak masalah global yang serius dapat diselesaikan hanya melalui kerja sama kolektif yang jujur, dan pertemuan BRICS Plus adalah contoh dari interaksi tersebut, tukas Putin.
Selain pemimpin negara-negara BRICS, presiden Aljazair, Argentina, Mesir, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Kamboja, Malaysia, Senegal, Thailand, Uzbekistan, Fiji, dan Ethiopia juga bergabung dalam pertemuan tersebut. (Sumber: Anadolu)
Baca Juga: Kondisi Terkini Perang Eropa: Dibombardir Rusia, Ukraina Tarik Pasukan Dari Kota Severodonetsk