Profil Shinzo Abe yang Ditembak, Perdana Menteri Terlama di Jepang dengan Julukan Abenomics

Jum'at, 08 Juli 2022 | 12:17 WIB
Profil Shinzo Abe yang Ditembak, Perdana Menteri Terlama di Jepang dengan Julukan Abenomics
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. [Franck ROBICHON / POOL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Abe juga berusaha untuk meningkatkan angka kelahiran yang lesu di negara itu, dengan membuat tempat kerja lebih ramah bagi orang tua, terutama ibu.

Dia mendorong melalui kenaikan pajak konsumsi yang kontroversial untuk membantu membiayai pembibitan dan menutup kesenjangan dalam sistem jaminan sosial Jepang yang berlebihan.

Meskipun ada beberapa kemajuan dengan reformasi, masalah struktural ekonomi yang lebih besar tetap ada.

Deflasi terbukti keras kepala dan ekonomi berada dalam resesi bahkan sebelum virus corona menyerang pada tahun 2020.

Bintang Abe semakin memudar selama pandemi, dengan pendekatannya dikritik sebagai membingungkan dan lambat, mendorong peringkat persetujuannya ke beberapa yang terendah dari masa jabatannya.

Badai politik

Di panggung internasional, Abe mengambil sikap keras terhadap Korea Utara, tetapi mencari peran pembawa damai antara Amerika Serikat dan Iran.

Dia memprioritaskan hubungan pribadi yang dekat dengan Donald Trump dalam upaya untuk melindungi aliansi kunci Jepang dari mantra "America First" presiden AS saat itu, dan mencoba untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia dan China.

Tetapi hasilnya beragam: Trump tetap ingin memaksa Jepang membayar lebih untuk pasukan AS yang ditempatkan di negara itu, kesepakatan dengan Rusia di pulau-pulau utara yang disengketakan tetap sulit dipahami, dan rencana untuk mengundang Xi Jinping untuk kunjungan kenegaraan gagal.

Baca Juga: Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak, Senjata Pelaku Diduga Buatan Sendiri

Abe juga berusaha keras dengan Korea Selatan atas perselisihan masa perang yang belum terselesaikan dan terus melayangkan rencana untuk merevisi konstitusi pasifis Jepang.

Sepanjang masa jabatannya, ia melewati badai politik termasuk tuduhan kronisme yang merusak peringkat persetujuan tetapi tidak banyak mempengaruhi kekuasaannya, sebagian karena kelemahan oposisi.

Abe dijadwalkan bertahan hingga akhir 2021, memberinya kesempatan untuk melihat satu acara terakhir dalam masa jabatannya yang bersejarah, yakni Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda.

Tetapi dalam pengumuman yang mengejutkan, dia mengundurkan diri pada Agustus 2020, dengan kambuhnya kolitis ulserativa yang mengakhiri masa jabatan keduanya juga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI