Ketiga kasus tersebut telah dilaporkan ke GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data), yakni sebuah lembaga penelitian virus termasuk corona SARS-CoV yang berbasis di Jerman.
"Ke GISAID sudah kami laporkan temuan itu tiga kasus," lanjut Dante.
Wamenkes: Tingkat keparahan tidak terlalu besar
Meski tingkat penularan diamati relatif cepat, tingkat keparahan subvarian Omicron Centaurus tidak begitu parah. Tingkat hospitality rate pada subvarian tersebut juga disinyalir rendah.
"Kegawatan tak terlalu besar, hospitality tak terlalu besar dan keparahannya tak terlalu besar," tutur Dante
Wamenkes juga menegaskan bahwa kasus positif varian tersebut yang kini ditemukan di Indonesia merupakan kasus sederhana.
"Semua kasus sederhana. Tak terlalu berat, karena dari beberapa hal yang kita pelajari dari beberapa negara karakternya seperti omicron," tegas Dante.
Masyarakat tidak perlu khawatir
Lantaran gejala yang ditemukan tak jauh berbeda dengan subvarian lainnya dan tingkat keparahan relatif ringan, Wamenkes meminta masyarakat agar tidak panik dengan temuan kasus tersebut.
Baca Juga: Mulai Menular di Indonesia, Kemenkes Belum Bisa Temukan Seberapa Cepat BA.2.75 Menyebar di Indonesia
"Jadi jangan khawatir soal BA 275, karena karakternya hampir sama dengan BA 4, BA.5 dan BA.1, BA.2," pungkas Dante.