"Saya cuma menjalankan tugas. Bahwasanya, untuk sepeda roda tiga seperti ini disarankan untuk naik armada yang lain. Ya mohon maaf, masnya nggak bisa naik KRL. Karena saya hanya menjalankan tugas," terang petugas stasiun.
Tak puas dengan penjelasan petugas stasiun, calon penumpang KRL ini kemudian kembali menanyakan alasan mengapa dirinya dilarang untuk masuk ke dalam KRL.
"Ya mungkin kepanjangan bisa, karena tidak sesuai seperti yang biasanya. Yang dianjurkan kalau sepeda, sepeda lipat. Kalau yang kursi roda yang bisa dilipat," kata petugas stasiun.
Mendengar penjelasan dari petugas, pria tersebut langsung tampak terkaget-kaget dengan aturan yang ada di stasiun tersebut.
"Dari Stasiun Balapan Solo, saya ditolak untuk naik KRL dari Solo ke Jogja. Dengan alasan kendaraan yang saya pakai sebagai alat transportasi penunjang keterbatasan saya ditolak. Dari Stasiun Balapan Solo," pungkas pria tersebut.
Respons Warganet
Sontak saja video unggahan ini menuai beragam komentar dari warganet. Warganet turut mengecam peraturan yang dilontarkan oleh petugas stasiun.
"Aturan yang disebutkan petugas adalah untuk barang bawaan. Halo, kursi roda orang difabel apakah dikategorikan barang bawaan? Kalau dia nggak pakai itu, susah untuk mobile, Pak. Tolong nalarnya dipakai dan dibedakan peruntukannya," ujar warganet.
"Hal ini terjadi karena kurangnya edukasi ke petugas security. Atau mungkin karakter petugas yang nggak tahu, tapi sok tahu. Sering saya temukan, kenapa nggak tanya keatasannya, main ambil keputusan," terang warganet.
"Itu orang disabilitas, Pak. Kasihan. Harusnya dibantu, diberi kemudahan. Bukan dipersulit," kata warganet.