5 Fakta Baru Temuan Kuburan Bansos Presiden di Depok, Bukan Cuma Beras?

Rabu, 03 Agustus 2022 | 15:34 WIB
5 Fakta Baru Temuan Kuburan Bansos Presiden di Depok, Bukan Cuma Beras?
Warga melihat penemuan barang bansos presiden di Kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (31/7/2022). [ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 'Kuburan' diduga berisi bansos Presiden yang ditemukan di lahan gudang JNE yang sempat menggegerkan warga Depok kini terungkap beberapa temuan baru.

Usai ditemukan pada pada Minggu (31/7/2022) lalu, berbagai pihak terutama Kementerian Sosial (Kemensos) memeriksa lokasi dan menemukan fakta-fakta beru yang terungkap.

Adapun timbunan bansos  tersebut kini ditakar hingga mencapai berat dalam satuan ton. Tak hanya itu, pihak Kemensos juga menemukan barang lain bersama timbunan beras bansos tersebut.

Simak selengkapnya dalam deretan fakta baru kuburan bansos Jokowi di lahan gudang JNE Depok berikut.

1. Beras mencapai berat 3,4 ton

Pihak kepolisian yang turut memeriksa kuburan bansos tersebut terkejut dengan banyaknya beras yang tertimbun. Pasalnya, kepolisian setempat menerima laporan dari JNE bahwa timbunan beras itu mencapai berat hingga 3,4 ton.

"Hasil sementara yang kami dapat dari keterangan JNE, itu 3,4 ton," ungkap Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis saat melakukan pengecekan ke lokasi, Rabu (3/8/2022).

2. Kuasa hukum JNE bantah bahwa beras tersebut adalah bansos

Kendati melaporkan jumlah beras yang tertimbun, pihak JNE melalui kuasa hukum membantah bahwa beras tersebut adalah bansos. 

Baca Juga: JNE Gandeng Hotman Paris Soal Kasus Bansos Dikubur di Depok, Rudi Samin Beri Jawaban Seperti Ini

Kuasa hukum JNE, Anthony Djono menyampaikan bahwa beras tersebut adalah milik JNE yang ditimbun karena sudah rusak dan tidak layak dikonsumsi.

"Beras yang hari ini saudara lihat dikubur, itu bukan beras bansos, itu adalah beras milik JNE. Kenapa dikubur? Karena beras itu sudah rusak," ungkap Anthony di lokasi kuburan beras, Rabu (3/8/2022) .

Anthony mengaku bahwa pihak JNE mengambil beras tersebut dari gudang Bulog. Nahasnya, beras tersebut rusak dalam perjalanan usai kehujanan dan akhirnya terpaksa ditimbun.

Mengenai klaim tersebut, Anthony akan menunjukkan bukti berupa dokumen resmi pada konfrensi pers yang akan berlangsung esok hari, Kamis (4/8/2022) di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

"Kami kuasa hukum dari JNE, besok kami akan adakan konferensi pers jam 2 di Pantai Mutiara, Pluit. Jadi mohon kehadirannya, kami akan sampaikan secara detail teknisnya. Kami punya semua dokumen bukti. Jadi pagi ini kita hanya sampaikan inti pokoknya saja. Teknis besok kami akan jelaskan," sambungnya.

3. JNE mengklaim telah mengganti beras yang rusak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI