Cerita Ketua IPW Disapa "Dinda" saat Ditelepon Anggota DPR: Minta Nyonya PC Dilindungi, Sebut Ferdy Sambo Korban

Kamis, 25 Agustus 2022 | 16:22 WIB
Cerita Ketua IPW Disapa "Dinda" saat Ditelepon Anggota DPR: Minta Nyonya PC Dilindungi, Sebut Ferdy Sambo Korban
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso saat dipanggil MKD DPR. (Suara.com/Novian)

Suara.com - Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menceritakan mengenai adanya dua anggota DPR yang menghubungi Sugeng perihal kasus Ferdy Sambo.

Cerita itu disampaikan Sugeng kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI. Mulanya,MKD mempertanyakan mengenai adanya informasi bahwa anggota DPR menghubungi Sugeng pasca ramai pemberitaan tentang kematian Brigadir J atau Yosua Hutabarat pada 11 Juli 2022.

Menjawab pertanyaan itu, Sugeng menceritakan kronologisnya.

Ia mengaku ada dua anggota DPR yang menghubungi via telepon, tetapi ia tidak menyebutkan siapa saja angota DPR tersebut.

"Pada tanggal 12 Juli, baru masuk ini. Kalau tidak salah 12 Juli malam, ada 2 anggota dewan," kata Sugeng, Kamis (25/8/2022).

Sugeng berujar, satu anggota DPR awalnya mengirimkan pesan via WahtsApp. Adapun pesan yang dikirim ialah link pemberitaan di mana Komnas Perempuan menilai Putri Candrawathi, istri Sambo perlu mendapat perlindungan.

"Satu mengirim WA, berita dari Komnas Perempuan. Intinya bahwa nyonya PC harus dilindungi. Ternyata sekarang tersangka," kata Sugeng.

Lantaran banyak chat WA yang masuk ke ponselnya, pesan tersebut tidak dibaca oleh Sugeng, sampai kemudian anggota DPR terkait menghubungi Sugeng via telepon.

Dari pembicaraan lewat telepon, Sugeng sempat merasa tersinggung dengan perkataan anggota DPR. Sebabnya, anggota DPR memanggil Sugeng dengan kata ganti "Dinda".

Baca Juga: Jika Satu Sel Penjara Bareng Ferdy Sambo, Irjen Napoleon: Masak Saya Tolak, Saya Openi

"Karena saya tersinggung ketika dia bilang panggil, Dinda. Orang ini saya tidak tahu, saya tidak sebut. Memang dia anggota dewan, dia apakah lebih tua dari saya atau tidak, yang pasti saya tidak pernah adik asuhnya," kata Sugeng.

Sugeng kemudian menyiratkan latar belakang anggota DPR yang dimaksud. Ia menyebut bahwa Dewan tersebut pernah menjadi pengurus di salah satu organisasi HAM. Di mana pada waktu itu, Sugeng sudah menjadi wakil ketua organisasi tingkat nasional di Jakarta.

"Jadi saya tersinggung. Eh, jadi anda memanggil saya dinda. Dan anda kanda," saya bilang. Di telepon, saya marah. Tapi dia akhirnya kaget, rupanya saya tidak bisa digertak," katanya. 

Mengetahui hal itu, Sugeng lantas menegaskan agar anggota DPR itu tidak coba-coba bermain-main. Setelah dari komunikasi di telepon, Sugeng bertemu langsung dengan anggota DPR tersebut.

Dalam pertemuan itu, anggota DPR membahas perihal Ferdy Sambo.

Kepada Sugeng, anggota DPR itu menyebutkan bahwa Sambo merupakan korban karena sedang dizalimi. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI