Kalau motifnya dikatakan seperti di awal itu, ada pelecehan, ya masa harus membunuh seperti itu sih? Mudah-mudahan yang saya pikir ini enggak benar.
Bagaimana evaluasi Anda terhadap kinerja Polri selama beberapa tahun belakangan setelah Anda pensiun?
Kalau saya lihat, [evaluasinya] mungkin soal komunikasi saja ya.
Komunikasi antara atasan-bawahan, menyampaikan kepada bawahan bahwa anggota Bhayangkara itu berbeda dengan militer. Dari mulai Bharada sampai Jenderal punya kewenangan sama. Memang ada batas-batas tidak boleh disamakan ya, ada kelompok Tamtama, ada Brigadir, ada yang perwira atau inspektur ke atas.
Tapi kalau kita semua aparat menggunakan pendekatan bahwa 'saya bertanggung jawab kepada hukum', ya enggak usah takut kalau misalnya berbeda pendapat sama perintah yang jelas-jelas bertentangan dengan hukum. Itu tidak usah dilaksanakan.
Kasus-kasus yang terjadi, seperti yang sekarang ini, pasti terjadi di masyarakat. Bukan hanya polisi pelakunya, masyarakat juga ada.
Saya yakin masih ada kepercayaan kepada polisi. Karena tanpa polisi saya enggak tahu nih, ... katakanlah banyak orang yang sudah enggak percaya sama polisi, tapi kalau jalanan macet masih tanya 'polisi di mana', kan?
Nantikan wawancara lengkap ABC Indonesia dengan Komjen Pol (Purn) Oegroseno yang akan kami tampilkan di akun sosial media ABC Indonesia.